Gegara banyak muncul penolakan, akhirnya kesepakatan PT. KAI dan Batik Trusmi untuk Naming Rights Stasiun Cirebon batal. Sangat disayangkan karena launching tinggal sehari lagi dan semua telah dipersiapkan matang. Semoga ada penyelesaian antara kedua belah pihak.
Pendahuluan
Pernah nggak kamu menjumpai nama stasiun kereta yang pakai embel-embel produk atau bisnis tertentu? Pastinya udah pernah dong. Khususnya bila kamu sering naik kereta. Penamaan seperti itu sejatinya udah ada di MRT Jakarta.
Pastinya kamu familiar dengan nama Dukuh Atas BNI, Setiabudi Astra, Senayan Mastercard, Blok M BCA, Fatmawati Indomaret, hingga Cipete Raya Tuku. Istilahnya Naming Rights. Jadi gampangnya ada semacam kerjasama sponsor gitu. Di sini pihak operator akan mendapat pemasukan dari sponsor tersebut.
Hal serupa juga menjangkiti PT. KAI dan KCIC. Kamu pasti ingat kan Semarang Tawang Bank Jateng? Lantas Tegalluar Summarecon? atau di LRT Jabodebek ada Pancoran Bank BJB.
Nah tadinya penamaan serupa akan terjadi di Stasiun Cirebon Kejaksaan. Namun penolakan terus muncul. Hingga akhirnya kesepakatan antara PT. KAI dan BT Batik Trusmi pun batal. Padahal launching tinggal sehari lagi.
Sekilas Tentang Stasiun Cirebon Kejaksaan
Stasiun Cirebon Kejaksaan dibangun Staats Spoorwegen (SS) tahun 1912 dan mulai beroperasi 1915. Stasiun ini merupakan bagian dari shortcut Cikampek Kroya yang tujuannya untuk mempercepat waktu tempuh Batavia dan Surabaya.
Pada perkembangannya Stasiun Cirebon Kejaksaan melayani perjalanan kereta komersial tanpa subsidi. Termasuk kereta-kereta elite sekelas Argo Bromo Anggrek. Berbeda dengan tetangganya, Cirebon Prujakan, yang telah melekat dengan identitas kereta ekonomi.
Penamaan Stasiun Cirebon Kejaksaan juga sebenarnya nggak resmi. Itu hanya penyebutan aja. Untuk membedakan dengan Cirebon Prujakan. Selain itu juga mengacu pada daerah Kejaksaan, dimana stasiun ini berada.
BT Batik Trusmi Produk Asli Cirebon
Merupakan showroom batik terbesar di Indonesia dengan produk asli pengrajin batik tradisional. Berawal dari toko batik kecil, kemudian berkembang seiring dengan makin banyaknya permintaan. Sehingga pada tahun 2011, BT Batik Trusmi mulai berdiri dan beroperasi hingga sekarang.
Showroom batik besar ini diririkan di Cirebon. Sehingga bisa dibilang produk asli Kota Udang tersebut. Padahal kesepakatan ini bagus lho. Selain bisa mengalirkan pendapatan Naming Rights ke PT. KAI, sekaligus memperkenalkan BT. Batik Trusmi.
Naming Rights Stasiun Cirebon Jadi Polemik
Naming rights Stasiun Cirebon yang ditambahkan BT Batik Trusmi jadi isu hangat belakangan ini. Di media sosial cukup ramai. Namun yang disayangkan justru terjadi polemik. Banyak yang menolak dan merasa lebih enak menyebut Stasiun Kejaksaan.
Padahal nama Stasiun Kejaksaan itu nggak resmi dan hanya mengacu pada daerah aja. Nama resmi tetap Stasiun Cirebon. Kalopun mau ditambah Kejaksaan sebatas pembeda aja atau mengacu daerah. Seperti Stasiun Bandung juga ada kok yang nyebut Kebon Kawung.
Naming Rights Stasiun Cirebon Cuma Menambahkan Aja
Penolakan itu nggak jauh-jauh dari isu penggantian nama. Padahal nggak ada sama sekali penggantian nama. Tetap Stasiun CIrebon, hanya ditambahkan BT Batik Trusmi. Hal yang sejatinya bukan sesuatu yang baru. Mengacu pada Semarang Tawang Bank Jateng.
Begitupula stasiun-stasiun lain. Ambil contoh yang masih di lingkup PT. KAI. Di Jakarta ada Stasiun LRT Pancoran Bank BJB. Dimana pihak Bank BJB menjalin kerjasama Naming Rights untuk stasiun dekat Tugu Pancoran itu untuk jangka waktu tertentu.
Kerjasama Batal, Semoga Ada Penyelesaian
Sebenarnya, penamaan Cirebon BT Batik Trusmi ini udah 99,99%. Udah siap untuk launching tanggal 1 Oktober 2025. Persiapan dari pihak BT Batik Trusmi juga udah matang untuk acara tersebut.
Namun gegara polemik dan penolakan dari warga hingga anggota DPRD, PT. KAI pun nggak kuat untuk menahan itu semua. Hingga akhirnya membatalkan kontrak secara sepihak dengan BT Batik Trusmi.
Jelas aja ini sangat disayangkan. Sampai-sampai pemilik BT Batik Trusmi memberi statement di Instagram tentang pembatalan kontrak ini. Padahal persiapan udah dari jauh hari, matang, bahkan undangan pun udah disebarluaskan. Jelas di sini posisi BT Batik Trusmi sangat dirugikan.
Ya, semoga aja ada jalan terbaik antara kedua belah pihak. Biar gimana juga Naming Rights Stasiun Cirebon ini kan positif. Bisa memberi pemasukan buat PT. KAI yang ingin menggenjot sektor lain diluar angkutan penumpang. Sedangkan untuk BT Batik Trusmi, ini adalah kesempatan untuk promosi.
Kesimpulan
Polemik dan penolakan dari warga dan anggota DPRD akhirnya memaksa PT. KAI membatalkan kerjsama Naming Rights Stasiun Cirebon dengan BT Batik Trusmi. Padahal launching udah tinggal sehari lagi. Persiapan pun udah demikian matang.
Terang aja hal begini sangat merugikan BT Batik Trusmi. Padahal ini adalah kesempatan bagus buat promosi. Buat KAI juga sebenarnya ini peluang untuk menambah income di luar angkutan penumpang. Semoga ada penyelesaian terbaik antar kedua belah pihak.



Leave a Reply