Saat Stasiun Cimekar 2019 masih dua jalur dan melayani single track antara Kiaracondong dan Cicalengka. Foodcourtnya juga masih ada. Kecuali view Stasiun GBLA, hampir semuanya kini telah berubah demi Double Track Bandung.
Menyaksikan kondisi stasiun sebelum Pandemi Covid-19 tentunya sangat kontras dengan keadaan sekarang. Belum ada kesibukan alat-alat berat. Bahkan suasananya pun boleh dibilang cukup adem. Apalagi di pagi hari.
Sebetulnya nggak ada yang istimewa di sini. Bangunannya pun termasuk baru. Bukan peninggalan Belanda. Diperkirakan mulai dibangun di dekade 1990-an jika melihat bentuk fisik bangunannya.
Stasiun Cimekar 2019 dekat Perumahan
Nggak ada jalan besar yang notabene akses transportasi umum. Stasiun Cimekar 2019 terletak di dekat kawasan perumahan. Bahkan boleh dibilang di tengah-tengah komplek perumahan. Berada tepat di perbatasan antara Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Namun stasiun-nya masuk wilayah Kabupaten.
Stasiun ini sering dipadati penumpang KA Lokal Bandung Raya. Kebanyakan mereka adalah para pekerja di wilayah Kota Bandung. Memanfaatkan kereta komuter itu sebagai penunjang aktivitas sehari-hari.
Stasiun Cimekar 2019 masih belum melayani perjalanan KA Lokal Cibatuan (kini Garut Cibatuan). Kecuali untuk rute Kiaracondong-Cibatu dengan tarif Rp 7.000 di Gapeka 2019. Nah bicara soal Gapeka seumur hidup itu memang agak aneh.
Bukan hanya sejumlah kereta seperti KA Malabar diperpanjang ke Jakarta. Bahkan lokalan pun dibikin aneh. Nah KA Lokal Cibatuan ini salah satunya. Trainsetnya diberangkatkan dari Stasiun Purwakarta dan berakhir di Stasiun Kiaracondong. Selanjutnya digunakan lagi sebagai KA Lokal Cibatuan.
Padahal sebelumnya KA Lokal Bandung Raya rute Purwakarta ini berakhir di Stasiun Cicalengka. Namun rutenya dipotong dan trainset digunakan untuk Lokal Cibatuan. Sama juga dengan KA Lokal Bandung Raya yang rutenya dipotong Padalarang-Kiaracondong karena trainset dipakai untuk KA Galunggung.
Untungnya Gapeka 2019 kini telah berganti dan disempurnakan. Nggak ada lagi perka aneh-aneh macam itu. Paling hanya rollingan antara KA Lokal Bandung Raya, Garut Cibatuan, dan Walahar. Rollingan bukan hal aneh. Bahkan di dunia penerbangan ini udah jamak.
Food Court Belum Jadi Terdampak Pandemi dan Double Track
Stasiun Cimekar 2019 memiliki fasilitas semacam food court yang lumayan luas. Karenanya bisa dimanfaatkan sebagai tempat nongkrong juga. Inilah kelebihannya dibanding stasiun lokalan yang lain. Bahkan sekelas Stasiun Padalarang dan Stasiun Cimahi pun nggak punya. Paling hanya sebatas kedai Roti dan Kopi.
Food Court itu sejatinya telah mencapai progress 90% dan tinggal dicat aja. Sayangnya Pandemi Covid-19 membuyarkan semuanya. Pembatasan ketat membuatnya nyaris mati suri. Penumpang nggak sebanyak biasanya. Meski KA Lokal Bandung Raya tetap beroperasi di saat masih diberlakukan pembatasan ketat itu.
Sayangnya di saat situasi dan kondisi udah jauh lebih baik, bangunannya malah diperkecil dari sebelumnya. Boleh jadi ini dampak dari pembangunan Double Track Bandung yang mulai dikerjakan pada saat situasi belum sepenuhnya aman (sekitar 2021).
Ditambah lagi akan dibangun Stasiun Cimekar Baru yang hanya dipisahkan oleh JPL Tidak Resmi. Keberadaannya boleh jadi akan menggerus jumlah penumpang Stasiun Cimekar 2019 (eksisting). Karenanya boleh jadi juga itu alasan Food Court-nya diperkecil.
View GBLA Nggak Berubah (sejak sebelum Stasiun Cimekar 2019)
Pembangunan Double Track tentu merubah segalanya. Jalur yang semula hanya 2 kini menjadi 3 jalur. Sistem persinyalan juga akan berubah dari mekanik ke elektrik. Namun untuk sekarang masih mekanik. Satu-satunya yang nggak berubah di sini view GBLA. Bahkan jauh sebelum era Stasiun Cimekar 2019 view tersebut telah ada.
Nah kita tunggu saja double track Bandung tuntas. Dua Stasiun Cimekar boleh jadi akan dioperasikan bersama-sama seperti halnya Stasiun Sudirman dan Stasiun BNI City. Malah BNI City dan Stasiun Karet itu nempel banget.
Leave a Reply