Whoosh Lanjut ke Surabaya : Harapan Terakhir Bandara Kertajati

·

Whoosh Lanjut ke Surabaya _ Harapan Terakhir Bandara Kertajati

Pemerintah memutuskan Kereta Cepat Whoosh Lanjut ke Surabaya. Perpanjangan rute ini merupakan harapan terakhir bagi Bandaran Kertajati yang kini nyaris mati tanpa aktivitas penerbangan. Namun belum ada keputusan lebih lanjut soal trase mana yang akan dilewati.

Pendahuluan

Kereta Cepat Whoosh telah beroperasi sejak 1 Oktober 2023. Meskipun pada prosesnya banyak menuai pro dan kontra. Lebih dari itu dianggap sebagai proyek mercusuar yang tak ada faidahnya. Terlepas dari pro kontra itu, nyatanya minat untuk menggunakan moda transportasi berteknologi maju tersebut terus meningkat dari waktu ke waktu.

Sukses besar Kereta Cepat Whoosh di rute Halim – Kertajati membuka wacana perpanjangan rute hingga ke Surabaya.

Sejatinya Proyek Lama

Bicara soal kereta cepat Jakarta Surabaya, sebenarnya bukanlah barang baru. Dengan kata lain ini adalah proyek lama. Di era Orde Baru pernah ada wacana Jakarta Surabaya 3 jam. Kemudian pada periode pemerintahan tahun 2004-2014 pernah ada kajian Proyek Kereta Cepat ini lewat Bandung, Kertajati, dan Cirebon. Bahkan sudah ada calon investor dari Jepang.

Namun begitu masuk periode 2014-2024, terjadi perubahan dari sisi investor yang semula Jepang jadi ke Tiongkok. Perubahan ini diambil bukan tanpa pertimbangan. Meski secara nilai investasi dari Tiongkok malah lebih mahal. Pihak Jepang ingin ada jaminan pemerintah dan tak ada alih teknologi. Sedangkan Tiongkok bisa pakai skema Business to Business plus alih teknologi.

Dari situ terbentuklah semacam konsorsium gabungan BUMN Indonesia dan Tiongkok yang kemudian menjadi KCIC (Kereta Cepat Indonesia China). Rute pertama yang dibangun adalah Jakarta Bandung. Dari Halim menuju Tegaluar. Namun ada perubahan titik pemberhentian dari Walini ke Padalarang. Sekalian membangun Transit Oriented Development (TOD) di sana.

Whoosh Lanjut ke Surabaya : Padahal Hutang Belum Lunas?

Sukses di Koridor Halim-Padalarang-Tegalluar memunculkan wacana perpanjangan rute kereta cepat ini sampai ke Surabaya. Sayangnya banyak yang skeptis dan pesimis. Terlebih untuk koridor yang ada saja sudah mengeluarkan banyak uang. Bahkan harus ditalangi oleh APBN dampak adanya cost overrun yang muncul akibat lambatnya penyelesaian proyek.

Asalnya proyek akan selesai di tahun 2020 dan beroperasi 2021. Ternyata terjadi pandemi Covid-19 hingga membuat penyelesaian menjadi molor dan biaya semakin membengkak. Pemerintah pun akhirnya harus mengeluarkan dana dari APBN untuk menyelamatkan proyek agar jangan sampai mangkrak (default). Bila itu terjadi pihak Tiongkok selaku investor bisa saja memberi penalti.

Maka itu wacana Whoosh Lanjut ke Surabaya banyak yang menanggapi dengan sinis. Pasalnya hutang untuk Jakarta Bandung aja pelunasannya masih sangat panjang.

Namun hal itu sejatinya tak perlu menjadi kekhawatiran. Pasalnya di Tiongkok saja, proyek kereta cepat itu masih merugi dan belum balik modal. Padahal jaringannya sudah sedemikian besar dan mengalahkan Jepang selaku perintis.

Whoosh Lanjut ke Surabaya : Mengambil Opsi Biaya Lebih Rendah

Rencana perpanjangan rute kereta cepat Whoosh ke Surabaya sebenarnya telah ada kajian dan pra studi kelayakan. Trasenya ada tiga alternatif yakni via utara, tengah, dan selatan. Utara dan Tengah akan lewat Kertajati dan Cirebon.

Jalur Utara Sama seperti yang pernah dikaji pada periode 2004-2013 dengan investor dari Jepang. Berarti akan lewat Semarang. Jalur tengah akan lewat Kabupaten Banyumas. Sedangkan jalur selatan tentu saja melewati Priangan Timur seperti Garut dan Tasikmalaya.

Di pra kelayakan itu, sepertinya yang akan diambil adalah opsi dengan biaya pembangunan lebih rendah. Misalnya tak perlu banyak membebaskan lahan atau membangun terowongan. Seperti di Jakarta Bandung dengan 11 terowongannya. Jika ini diambil sudah tentu akan lewat Utara. Jalur kereta bisa dibangun sejajar dengan Tol Transjawa dengan titik awal sejajar Cisumdawu.

Harapan Terakhir Bandara Kertajati

Kereta Cepat Whoosh Lanjut ke Surabaya juga akan memberi harapan baru bagi Bandara Kertajati. Bandara yang dibangun sebagai backup Sukarno Hatta (CGK) itu memang masih jauh dari harapan. Meski pembangunannya banyak memakan biaya besar. Posisinya yang jauh dari Bandung membuat calon penumpang enggan untuk terbang dari sana.

Tol Cisumdawu yang semula jadi harapan ternyata masih jauh dari ekspektasi. Terbukti saat ini Bandara tersebut hanya punya satu penerbangan Scoot Air tujuan Singapore. Karena itu Kereta Cepat Whoosh Lanjut ke Surabaya menjadi harapan terakhir bagi bandara tersebut.

Jika trase yang dipilih nanti lewat Utara atau Tengah, maka okupansi Bandara Kertajati bisa jadi akan terbantu. Pembangunannya pun bisa dicicil dulu sampai Kertajati.

Bagusnya lewat Tengah atau Utara dan Dicicil Dulu ke Kertajati

Whoosh Lanjut ke Surabaya : Gimana Kalo Ternyata Lewat Selatan?

Sayangnya ketika pemerintah memastikan akan melanjutkan Kereta Cepat Whoosh sampai ke Surabaya muncul kajian baru lewat Jalur Selatan. Kajian tersebut berasal dari Kemenhub melalui Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api. Perkiraan dari Halim ke Surabaya akan memakan waktu 3 jam saja via Jalur Selatan.

Apabila opsi Jalur Selatan ini yang akhirnya diambil, berarti harus ada terobosan lain supaya Bandara Kertajati bisa tetap hidup dan tak hanya tergantung pada penerbangan haji.

Perpanjangan Whoosh ke Surabaya lewat Selatan ini boleh jadi terkait dengan keberadaan wilayah Vortenslanden sebagai destinasi wisata favorit. Khususnya Jogja, Klaten, dan Solo.

Tunggu Perkembangan Lebih Lanjut

Jadi lewat mana nih? Kita tunggu saja perkembangan lebih lanjut tentang Whoosh Lanjut ke Surabaya. Apakah lewat utara atau tengah yang bisa membantu Bandara Kertajati? atau justru mengambil opsi Jalur Selatan? Tunggu saja perkembangan lebih lanjut

Kesimpulan

Pemerintah memutuskan Kereta Cepat Whoosh Lanjut ke Surabaya. Perpanjangan rute ini akan membantu Bandara Kertajati yang sepi. Terutama bila mengambil opsi lewat utara atau tengah. Namun kajian terakhir dari Kemenhub justru lewat selatan. Terkait jalur mana yang akan dipilih kita tunggu saja.

Comments

Leave a Reply