Mulai 1 Oktober 2025, KA Pandanwangi Kembali ke Setelan Pabrik. Nggak lagi berhenti di 6 stasiun tambahan. Ditambah lagi punya layanan kereta makan (restorasi). Dua hal yang boleh jadi membuat kereta ini lokalan anomali.
Pendahuluan
KA Pasundan boleh aja dianggap anomali. Tiketnya mahal, kenyamanan udah mendekati eksekutif, tapi jiwa kereta PSO nya masih ada. Pernahkah kamu berpikir bahwa ada anomali lain selain kereta itu?
Kasian memang KA Pasundan harus dibully terus-terusan. Dulu ketika masih berbagi sarana dengan Kahuripan kena bully. Udah upgrade juga masih karena tiketnya mahal. Sampai dikatain anomali.
Sedangkan kereta lain yang secara fisik nampak anomali malah dibiarin aja. Sebuah kereta lokal tapi punya restorasi. Nggak ikutan kena bully.
Bahkan pernah jadi andalan ketika Jalan Raya Jember Banyuwangi di Gunung Gumitir ditutup untuk perbaikan. Waktu itu lokalan ini berhenti di setiap stasiun. Namun setelah perbaikan beres, balik lagi seperti semula.
Kalo gitu, kereta lokal apakah yang dimaksud?
Pernah Ada di Semarang-Solo
Kereta yang dimaksud adalah Pandanwangi. Melayani rute Jember Ketapang PP dan tersedia layanan restorasi di dalamnya. Nama Pandanwangi sejatinya bukan barang baru.
Nama tersebut pernah ada dan menjadi nama kereta yang melayani rute Semarang-Solo PP. Waktu itu menggunakan armada KRD lawas yang ditarik lokomotif BB201. Kereta ini melanjutkan operasional Pandanaran sebelumnya.
Sayang karena okupansi minim dan sarana uzur, Pandanwangi di jalur legendaris tersebut harus berhenti beroperasi. Apakah setelah itu pindah ke Daop 9 Jember? Nggak bisa dipastikan dan masih harus diteliti lebih lanjut.
Satu yang pasti, nama Pandanwangi pernah ada di koridor Semarang Solo. Selain di Jember Banyuwangi saat ini.
KA Pandanwangi Secara Fisik Anomali (Beda dengan Lokalan Lain)
Ketika beroperasi di koridor Semarang Solo, Pandanwangi jelas anomali. Sarananya pakai KRD MCW 302. Tapi ditarik lokomotif BB201.
Nampak dari dua sisi yakni sarana KRD harusnya bisa jalan tanpa lokomotif. Kedua, usia BB201 bahkan lebih tua dari KRD MCW 302. Nggak heran bila okupansinya minim karena waktu tempuh perjalanan jadi lama lantaran sarana uzur.
Nah, KA Pandanwangi sekarang sebagai lokalan Daop 9 rute Jember-Ketapang PP juga punya dua sisi anomali. Pertama, nggak berhenti tiap stasiun sebagaimana lazimnya kereta komuter dan lokalan.
Kedua, ada layanan restorasi atau kereta makan. Ini juga yang membedakannya dari komuter dan lokalan lainnya. Kecuali Commuter Line Dhoho dan Penataran.
KA Pandanwangi Sempat Layani Semua Stasiun
Pada waktu Jalan Raya Jember Banyuwangi di Gunung Gumitir ditutup total untuk perbaikan, kereta ini sempat melayani pemberhentian di semua stasiun.
Tercatat Stasiun Ledokombo, Sempolan, Garahan, Glenmore, Sumberwadung, dan Argopuro. Keenam stasiun itu untuk sementara waktu jadi pemberhentian KA Pandanwangi. Hal ini jelas meningkatkan animo masyarakat.
Stasiun-stasiun yang biasanya sepi karena nggak ada layanan kereta akhirnya ramai. Bahkan Glenmore mencatat okupansi paling banyak. Kemudian Argopuro juga nggak kalah banyak.
Kembali Ke Setelan Pabrik
Sayang tambahan pemberhentian tersebut hanya bersifat sementrara. Setelah perbaikan jalan raya selesai, tertanggal 1 Oktober 2025, KA Pandanwangi kembali ke setelan pabrik. Nggak lagi berhenti di keenam stasiun tersebut.
Meski begitu, kamu masih bisa menikmati layanan restorasi di kereta ini. Apakah kereta ini akan ditinggalkan setelah kembali ke setelan pabrik? Kemungkinannya kecil, karena sebelum ada tambahan enam stasiun, kereta ini udah punya market.
Bagi kamu yang biasanya naik di salah satu dari enam stasiun tadi dan masih tetap ingin naik KA Pandanwangi, bisa menyuaikan lagi titik keberangkatannya. Pilihlah stasiun yang sekiranya paling dekat atau hanya berjarak sepetak.
Misalnya kamu biasanya dari Argopuro. Karena udah balik ke setelan pabrik, maka naiklah dari Stasiun Ketapang yang posisinya nggak terlalu jauh.
Kesimpulan
Belum jelas kapan KA Pandanwangi mulai melayani rute Jember-Ketapang PP. Tapi satu hal yang pasti pernah ada di koridor Semarang-Solo. Meski nggak terkait langsung dengan yang sekarang.
Bicara soal anomali, Pandanwangi versi Semarang-Solo demikian. Sebuah rangkaian KRD MCW 302 ditarik Lokomotif BB201 yang telah uzur. Kemudian terjadi lagi di Daop 9 Jember.
Bedanya kali ini karena sebagai lokalan punya restorasi dan nggak berhenti di semua stasiun. Sempat ada tambahan 6 stasiun pemberhentian ketika perbaikan jalan raya. Namun mulai 1 Oktober 2025 telah kembali ke setelan pabrik.

Lanjut ke Jadwal KA Pandanwangi
Penasaran dengan pola perjalanan KA Pandanwangi sampai jadi Lokalan Anomali? InSyaaAlloh pembahasan masih akan berlanjut ke Jadwal KA Pandanwangi : Berhenti di Mana Saja? Stay Tune Nggih!


Leave a Reply