Trip berangkat sebelum balik Bandung naik kereta Lokal Baraya 466 dan dibantai habis di KA 469. Kenapa itu bisa terjadi? Apakah nggak ada alternatif jadwal perjalanan lainnya dari Stasiun Cicalengka?
- Perdana Di Era PT Kereta Commuter Indonesia (KCI)
- Naik Kereta Lokal Baraya 466 Bandung ke Cicalengka
- Mulai Pembangunan Double Track, Belum Sentuh Cicalengka
- Naik Kereta Lokal Baraya 466 Pake Announcer
- Sebelum Dibantai Di KA 469
- Kesimpulan
- Baca Cerita Pembantaian Di Sini
- Galeri Foto dan Video Naik Kereta Lokal Baraya 466
Apa bedanya ngetrip lokal kali ini dengan sebelum-sebelumnya? Tentu nggak ada kalo diliat dari sisi view-nya. Jalur KA Bandung Cicalengka mah ya begitu-gitu aja. Nggak ada yang terlalu istimewa disitu.
Itu adalah jalur komuter antarkota. Dibilang begitu-gitu aja karena itu tadi. Udah rutin dilewati sebagai bagian dari aktivitas komuter dari wilayah pinggiran ke kota dan sebaliknya.
Perdana Di Era PT Kereta Commuter Indonesia (KCI)
Namun pembedanya dari sisi operator. Jika sebelumnya masih dibawah PT KAI Daop 2 Bandung langsung, trip naik kereta Lokal Baraya kali ini operatornya PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), anak usaha PT KAI.
KCI tentu identik dengan KRL Commuter Line. Ternyata kini nggak hanya operasikan KRL tetapi juga kereta-kereta lokal. Diantaranya adalah KA Lokal Bandung Raya.
Oke itu satu pembeda dari trip sebelumnya. Lantas apa yang membuat ini menjadi spesial lagi? Khususnya sebelum kena bantai? Maksudnya gimana ya kena bantai?
Naik Kereta Lokal Baraya 466 Bandung ke Cicalengka
Trip lokalan bada Jum’at naik kereta lokal Baraya 466. Kamu juga udah pada tau kan bahwa kereta Lokal Baraya itu intervalnya nyaris 1 jam? Tentu nggak bisa disamain sama KRL Commuter Line di Jabodetabek. Apalagi MRT Jakarta.
Lantaran nggak kebagian pemberangkatan sebelumnya, jadilah naik KA 466 yang diperkirakan tiba di Stasiun Cicalengka pas waktu ashar. Tujuan kali ini memang Stasiun Cicalengka. Lantaran terakhir ke sana November 2019.
Selebihnya sampai dengan awal Pandemi itu cuma lewat doang. Jadi nggak bener-bener turun di Cicalengka. Trip lokalan sebelumnya juga nggak nyampe Cicalengka, tapi Rancaekek.
Mulai Pembangunan Double Track, Belum Sentuh Cicalengka
Kalopun ada yang istimewa lagi mungkin pembangunan double track dari Gedebage ke Haurpugur. Soal Double Track ini udah pernah dibahas sebelumnya ya di Double Track Bandung.
Nah ibarat kata film, konten kali ini adalah Prequelnya. Jika di situ Double Track udah mulai dikerjakan di segmen Kiaracondong-Gedebage bahkan nyampe ke daerah persawahan sekitar Parakan Saat, di sini hampir belum ada.
Di perjalanan naik kereta Lokal Baraya 466 ini akan lebih fokus di segmen Rancaekek – Cicalengka. Kebetulan hanya disitu yang belum tersentuh ulasan sama sekali.
Dari Rancaekek ke Haurpugur itu udah mulai ada rel lagi ya. Jadi sejatinya udah ada double track. Hanya saja yang masih aktif hanya satu jalur. Stasiun Rancaekek dan Haurpugur juga mulai dibangun.
Dan lagi, ketika tiba di Stasiun Cicalengka, pembangunan Double Track masih belum menyentuh Cicalengka. Paling cuma tersimpan beberapa bantalan rel di sana.
Naik Kereta Lokal Baraya 466 Pake Announcer
Dibawah PT. Kereta Commuter Indonesia (KCI), perjalanan naik kereta lokal baraya mulai menggunakan announcer. Di KRL Commuter Line itu sih udah lama ada ya, termasuk yang otomatis.
Namun di KA Lokal Bandung Raya namanya announcer boleh dibilang masih baru. Ini juga nantinya akan kita dapati di perjalanan naik KA Lokal Garut Cibatuan. Sama-sama dioperasikan KCI.
Inilah sedikit peningkatan layanan KA Lokal Bandung Raya. Walaupun dari sisi interval masih belum bagus. Maklum double track belum aktif. Nanti kalo udah aktif inSyaaAlloh bisalah diperpendek lagi.
Sebelum Dibantai Di KA 469
Singkat cerita perjalanan pun tiba di Stasiun Cicalengka. Tujuan perjalanan kali ini adalah eksplorasi di sekitar Tiber Cicalengka. Kebetulan juga kala itu pertama kalinya mengunjungi kawasan tersebut sejak November 2019.
Hmm, November 2019 ya? Berarti udah hampir 2 ½ tahun dong nggak ke sana? Memang sih Pandemi Covid-19 benar-benar membatasi ruang gerak kita. Itu akan kerasa banget bagi siapapun kamu yang berjiwa eksplorer.
Aktivitas di Tiber memang nggak akan jauh-jauh dari fotografi dan video Kereta Api yang lewat di sana. Secara vibes nya bagus. Nggak banyak spam juga. Keadaan di sana sore hari itu benar-benar sepi.
Tepatnya selepas KA Lokal Bandung Raya 468 lewat, mulailah mengecek jadwal perjalanan KA Lokal Bandung Raya untuk kembali ke Stasiun Bandung. Ternyata jadwal terdekat ialah KA 469 jam 16.30 WIB.
Sedangkan sore itu udah menunjukkan jam 16.15 WIB. Berarti hanya tersisa waktu 15 menit untuk menuju Stasiun Cicalengka. Sehingga harus bergegas. Di saat bergegas itu juga sempat tercebur ke lumpur sawah.
Kenapa harus mengejar KA 469? Sebab hanya itulah kereta yang tersedia sebelum matahari terbenam. Setelahnya baru ada lagi sekitar jam 18.00 WIB atau selepas Maghrib.
Singkat cerita setelah melewati hambatan berupa lumpur, naiklah ke KA Lokal Bandung Raya 469. Terjadilah “pembantaian” itu. Lho dibantai gimana maksudnya? KA 469 banyak disilang dan disusul. Bahkan sejak dari Stasiun Haurpugur hingga di Gedebage.
Kesimpulan
Trip Naik Kereta Lokal Baraya 466 adalah perjalanan pertama naik KA Lokal Bandung Raya ke arah Timur dibawah operator PT. Kereta Commuter Indonesia (KCI). Itu keistimewaan pertama.
Dalam perjalanan menyaksikan pembangunan Double Track Bandung. Terutama di petak antara Rancaekek dan Haurpugur. Kedua stasiun juga tengah dalam tahap renovasi guna mendukung itu. Bolehlah itu yang kedua.
Belum ada tanda-tanda pembangunan di Cicalengka dan sekitarnya. Beraktivitas di Tiber Cicalengka hingga sempat terjatuh di lumpur juga masih sangat asri. Vibes nya masih bagus.
Akhirnya, untuk balik lagi ke Stasiun Bandung sebelum matahari tenggelam, terpaksalah naik KA Lokal Bandung Raya 469. Konsekuensi akan dibantai dalam arti banyak menghadapi persilangan dan persusulan.
Baca Cerita Pembantaian Di Sini
Nah buat kamu yang penasaran tentang pembantaian itu silakan dibaca artikel >> Lokal Bandung Raya 469: Belajar Tentang Kesabaran. Disitu akan dijelaskan dengan sangat detail gimana prosesnya.
Bahkan itulah konten pertama di website Mugen ID ketika awal-awal dirubah jadi situs tentang Kereta Api. Khususnya seputar Perkeretaapian Indonesia. Sekali lagi trip report naik Kereta Lokal Baraya 466 adalah Prequel.
Galeri Foto dan Video Naik Kereta Lokal Baraya 466
Sedikit catatan, trip naik kereta lokal Baraya 466 ini nggak banyak foto yang diambil, namun kamu bisa lihat di Video-nya yang berjudul Naik Kereta Lokal Bandung Raya 466: Bandung Cicalengka (Sebelum Dibantai). Bahkan buat kamu yang pengen tau view dari Bandung ke Rancaekek juga udah disertakan videonya.





Leave a Reply