Stasiun Cepu memiliki peran vital dalam pembangunan Jalur Kereta Pantura Timur. Khususnya dalam konteks ditemukannya cadangan minyak bumi. Sekarang jadi gerbang masuk utama Kabupaten Blora.
Prologue
Masih membahas tentang Jalur Kereta Pantura Timur Semarang โ Surabaya. Jika sebelumnya hampir semua konten masih berkaitan dengan Trip Kereta Api Kedungsepur Semarang Ngrombo PP, kali ini adalah titik yang jadi alasan dibangunnya segmen tersebut.
Flashback lagi ke sejarah, ketika Batavia Surabaya telah tersambung rel kereta api via selatan, pemerintah kolonial Belanda ingin ada konektivitas serupa di sisi utara Pulau Jawa. Namun menurut penilaian operator swasta NISM, wilayah utara terutama sisi timur itu banyak didominasi rawa dan jarang penduduknya.
Secara perhitungan ekonomi akan kurang menguntungkan bila dibangun jalur kereta api. Terlebih kalo sangat andalkan angkutan penumpang. Namun penemuan cadangan minyak di Cepu membuat NISM bersemangat untuk melakukan eksplorasi dan membangun jalur kereta api.
Tahun 1896 NISM mendapat konsesi dari pemerintah untuk membangun dari Surabaya ke Gundih. Dimulai secara bertahap sejak tahun 1900, segmen ini beroperasi penuh pada tahun 1903 dengan lebar spoor 1.067 mm.
Stasiun Cepu Sebuah Titik Sentral
Di segmen Surabaya Gundih, Stasiun Cepu jadi titik sentral. Mengingat kota inilah yang jadi latar belakang pembangunan Jalur Kereta Pantura Timur. Lewat ditemukannya cadangan minyak. Di sinilah peran vital stasiun ini.
Terletak di Kabupaten Blora, sebetulnya di sini telah ada jaringan kereta api yang dioperasikan SJSM (Samarang Joana Stroomtram Maatschappij) dalam bentuk trem. Membentang dari Semarang ke Demak, Purwodadi, Wirosari, Blora dan berakhir di Cepu.
Untuk lintasannya sendiri beda. Nggak mengikuti jalur utama via Stasiun Brumbung. Nah ini juga terkait pembahasan stasiun tersebut sebelumnya bahwa aslinya di Demak masih ada stasiun lain yang dioperasikan SJSM.
Sekarang terjadi lagi di Cepu dimana setelah pembangunan Jalur Kereta Pantura Timur dari Surabaya ke Gundih ada dua stasiun. Pertama punya SJSM dan kedua NISM yang mulai dibangun 1902 dan beroperasi 1903.
Stasiun Cepu dan Minyak Bumi
Dibukanya Jalur Kereta Pantura Timur plus stasiun ini memang nggak bisa lepas dari Minyak Bumi. Seandainya nggak ditemukan pastinya itu nggak akan ada. Karena sejak awal NISM udah nggak minat membangun karena dianggap kurang prospek. Tapi berbalik ingin membuka jalur kereta api setelah penemuan cadangan minyak.
Pada tahun 1924 NISM membangun jalur baru dari Surabaya langsung ke Semarang. Praktis sejak saat itu Surabaya dan Cepu terhubung Purwodadi dengan Stasiun Ngrombo-nya.
Nah lagi-lagi ibukota Kabupaten Grobogan itu sebelumnya telah memiliki stasiun Purwodadi punya SJSM. Seperti Stasiun Gubug, Karangjati, dan Sedadi semua berada di jalur yang dibangun oleh NISM. Disini penumpang bisa menikmati kemudahan tanpa transit di Gundih.
Stasiun Cepu : Pintu Masuk Kabupaten Blora
Jaringan kereta api di kabupaten Blora secara umum beroperasi hingga pertengahan dekade 1970-an. Sebagai dampak dari kurangnya tenaga ahli perkeretaapian karena banyak yang menjadi Tapol (Tahanan Politik) pasca Tragedi 1965 ditambah persaingan dengan angkutan jalan raya, seluruh lintas ex-SJSM ditutup.
Dengan demikian praktis tinggal segmen peninggalan NISM yang masih beroperasi. Sejak itupula hingga sekarang Stasiun Cepu jadi satu-satunya pintu masuk utama Kabupaten Blora.
Percabangan ke Lintas SJSM
Mungkin ini akan jadi pertanyaan di benak kamu. Apalagi udah sempat disinggung tadi. Adakah percabangan langsung dari Stasiun Cepu ke lintas SJSM? Jawabannya ada, bahkan sempat tersambung dengan satu-satunya objek wisata di Cepu yakni KPH Perhutani.
Pasca penutupan sekitar tahun 1975, percabangan ini masih beroperasi sebagian yakni dari stasiun menuju Depot Pertamina via Cepu Kota. Karenanya stasiun peninggalan SJSM itu masih beroperasi meski sebatas layani KA Pertamina. Namun pada 2008 bagian kecil inipun ditutup.
Lalu gimana dengan jalur ke Perhutani? Belum banyak literatur yang membahas tentang ini. Walapun memang tersambung dengan Stasiun Cepu via lintas SJSM, kapan ditutupnya juga belum ada kejelasan. Anggaplah itu juga ditutup tahun 1975, sedangkan stasiun kota nya hingga 2008 karena masih layani KA Pertamina.
Kesimpulan
Stasiun Cepu adalah bagian penting dari pembangunan jalur kereta pantura timur. Karena adanya penemuan cadangan minyak bumi di sana. Walaupun demikian sejatinya Kabupaten Blora telah memiliki jaringan kereta api yang dioperasikan SJSM.
Seiring berjalannya waktu, terjadinya dinamika politik dan ekonomi juga turut mempengaruhi perkembangan stasiun ini. Dimana percabangan ke lintas SJSM mayoritasnya ditutup 1975. Menyusul segmen Pertamina via Stasiun Kota di tahun 2008. Akhirnya stasiun ini pun jadi pintu masuk utama menuju Kabupaten Blora.
Masih Lanjut Kah?
InSyaaAlloh masih berlanjut ya, nanti kita akan bahas tentang Wisata Lokomotif Cepu (KPH Perhutani) dan Sejarah Perkeretaapian di sana. Terutama lintas yang dioperasikan SJSM dan sempat disinggung di sini. Sedikit info juga bahwa tentang perkeretaapian Cepu sendiri pernah dibahas di Solo Traveling ID dan Manglayang ID. Foto stasiunnya pun 2018. Hanya saja karena perlu penyempurnaan akhirnya direlease ulang di sini.
Jadwal Perjalanan KA di Stasiun Cepu
Berikut adalah jadwal perjalanan kereta api berdasarkan Gapeka 2023 yang berlaku per 1 Juni 2023. Diurut berdasarkan nomor perjalanan KA:
No KA | Nama Kereta | Rute | Datang | Berangkat |
61 | Sembrani | Surabaya Pasar Turi – Jakarta Gambir | 09.40 | 09.42 |
62 | Sembrani | Jakarta Gambir – Surabaya Pasar Turi | 17.06 | 17.08 |
63 | Sembrani | Surabaya Pasar Turi – Jakarta Gambir | 22.04 | 22.06 |
64 | Sembrani | Jakarta Gambir – Surabaya Pasar | 02.19 | 02.21 |
76F / 77F | Pandalungan | Jember – Jakarta Gambir | 20.58 | 21.01 |
78F / 75F | Pandalungan | Jakarta Gambir – Jember | 04.34 | 04.39 |
108 / 109 | Jayabaya | Jakarta Pasar Senen – Malang | 16.56 | 17.02 |
110 / 107 | Jayabaya | Malang -Jakarta Pasar Senen | 01.50 | 01.55 |
125 / 128 | Harina | Surabaya Pasar Turi – Bandung | 20.14 | 20.19 |
127 / 126 | Harina | Bandung – Surabaya Pasar Turi | 05.29 | 05.34 |
129 | Gumarang | Surabaya Pasar Turi – Jakarta Pasar Senen | 18.07 | 18.12 |
130 | Gumarang | Jakarta Pasar Senen – Surabaya Pasar Turi | 04.56 | 05.02 |
131 | Dharmawangsa | Surabaya Pasar Turi – Jakarta Pasar Senen | 00.32 | 00.37 |
132 | Dharmawangsa | Jakarta Pasar Senen – Surabaya Pasar Turi | 17.35 | 17.40 |
184 / 185 | Blambangan Ekspres | Ketapang – Semarang Tawang Bank Jateng | 04.11 | 04.16 |
186 / 183 | Blambangan Ekspres | Semarang Tawang Bank Jateng – Ketapang | 20.08 | 20.13 |
219 | Kertajaya | Surabaya Pasar Turi – Jakarta Pasar Senen | 23.47 | 23.52 |
220 | Kertajaya | Jakarta Pasar Senen – Surabaya Pasar Turi | 20.52 | 20.57 |
227 | Blora Jaya | Cepu – Semarang Poncol | 05.20 | |
228 | Blora Jaya | Semarang Poncol – Cepu | 21.25 | |
229 | Ambarawa Ekspres | Surabaya Pasar Turi – Semarang Poncol | 15.47 | 15.32 |
230 | Ambarawa Ekspres | Semarang Poncol – Surabaya Pasar Turi | 10.40 | 10.45 |
231 | Ambarawa Ekspres | Surabaya Pasar Turi – Semarang Poncol | 08.20 | 08.08 |
232 | Ambarawa Ekspres | Semarang Poncol – Surabaya Pasar Turi | 14.00 | 14.05 |
235 | Airlangga | Surabaya Pasar Turi – Jakarta Pasar Senen | 12.43 | 12.48 |
236 | Airlangga | Jakarta Pasar Senen – Surabaya Pasar Turi | 20.52 | 20.57 |
Leave a Reply