Kereta Wisata Solo Jalandara adalah rangkaian kereta yang ditarik lokomotif uap. Melayani rute Purwosari – Solo Kota PP via Jalan Slamet Riyadi. Namun hanya beroperasi bila ada pesanan rombongan. Meski begitu telah menjadi icon sekaligus daya tarik Kota Surakarta.
Pendahuluan
Pernah atau sering mendengar jingle “Go Go Solo”? Dimana lirik terakhirnya berbunyi “Semua Ada di Solo”. Ternyata memang betul Solo banyak menyimpan destinasi wisata. Termasuk wisata kereta api.
Sebelumnya kita pernah membahas Kereta Wisata Sondokoro Tasikmadu : Lori Uap Tebu. Wahana unggulan Agrowisata Sondokoro yang terletak di Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. Objek wisata ini masih merupakan bagian dari aglomerasi Solo Raya. Memang sih kurang pas dengan jingle “Go Go Solo” yang fokusnya lebih ke Kota Surakarta.
Berbicara tentang kereta wisata, terutama yang ditarik lokomotif uap, bukan hanya di Karanganyar lho. Di Kota Surakarta pun sebetulnya ada. Bahkan jauh lebih istimewa karena melintas di tengah Jalan Slamet Riyadi. Ini tentu berbeda dengan Kereta Wisata Sondokoro Tasikmadu yang sebatas area Pabrik Gula Tasikmadu.
Jika Lori Uap Tebu itu beroperasi reguler tiap akhir pekan dan hari libur nasional, kereta uap di Kota Surakarta justru jarang beroperasi. Hanya jika ada sewaan dengan rombongan. Seperti apa kereta wisatanya?
Kereta Wisata Solo Jalandara : Beroperasi Sejak 2009
Kereta wisata yang dimaksud namanya Jalandara. Mulai beroperasi pada 27 September 2009. Peresmian langsung oleh Menteri Perhubungan bersama Gubernur Jawa Tengah dan Walikota Surakarta di rumah dinas Loji Gandrung.
Kereta wisata ini diboyong langsung dari Museum Kereta Api Ambarawa. Ketika itu terdiri dari dua kereta kayu CR 16 dan 144 bersama Lokomotif Uap C1218 buatan Hartmann Jerman. Awalnya loko inilah yang rutin menarik Jalandara apabila ada sewaan. Sebelum perannya mulai tergantikan oleh D1410.
Asal Usul Nama
Mengapa namanya Jalandara? Nama ini berasal dari Kyai Jalandara, kereta milik Prabu Kresna dalam lakon Mahabarata. Disebutkan bahwa kereta tersebut memiliki kemampuan terbang. Bersama Kyai Jalandara, Prabu Kresna naik ke Kerajaan Astinapura.
Rute Kereta Wisata Solo Jalandara : Pendek Tapi Jadi Daya Tarik
Kereta ini melayani rute dari Stasiun Purwosari ke Stasiun Solo Kota dan sebaliknya. Meskipun pendek, rute yang dilewatinya menjadi daya tarik tersendiri bagi Kota Surakarta.
Ketika sebuah kereta kuno melaju di tengah jalan Slamet Riyadi yang notabene adalah salah satu jalan protokol utama Kota Surakarta. Selain itu lintas tersebut juga masih aktif. Menjadi bagian dari jalur kereta Purwosari Wonogiri.
Jalur Peninggalan SoTM
Jalur rel kereta yang berada di Jalan Slamet Riyadi telah ada sejak era kolonial. Sebelumnya merupakan bagian jalur trem Solo Raya milik SoTM yang kemudian diakusisi oleh NISM sekitar tahun 1920-an.
Sampai saat ini jalur tersebut masih aktif. Selain Jalandara, KA Batara Kresna secara reguler juga melintas di sini. Secara menjadi bagian dari Jalur KA Purwosari Wonogiri.
Pemberhentian Kereta Wisata Solo Jalandara
Secara resmi Stasiun Purwosari dan Solo Kota adalah pemberhentian kereta ini. Namun terdapat pula “pemberhentian” ketika melintas Jalan Slamet Riyadi. Biasanya pemberhentian tergantung dari kesepakatan antara penyewa dengan PT. KAI Wisata.
Namun biasanya kereta ini berhenti di Loji Gandrung, House of Danar Hadi, dan Gedoeng Djoeang 45. Adapun durasi pemberhentian antara 10-30 menit. Pemberhentian paling lama itu di House of Danar Hadi untuk mengakomodasi penumpang yang mengunjungi Museum Batik tersebut.
Adapun di Gedoeng Djoeang 45 biasanya setelah memindah posisi lokomotif dan menjadi bagian dari perjalanan balik ke Stasiun Purwosari.
Putar Loko di Stasiun Solo Kota
Ketika Kereta Wisata Solo Jalandara tiba di Stasiun Solo Kota (Sangkrah), terjadi proses perpindahan lokomotif uap. Jika pada saat berangkat dari Stasiun Purwosari lokomotif uap dinas dalam posisi long hood, ketika kembali posisinya berubah jadi short hood seolah berjalan dalam posisi mundur.
Icon Wisata Kota Surakarta
Kota Surakarta atau populer dengan nama Solo memiliki banyak destinasi wisata sejarah. Begitupula dengan kulinernya. Nah Kereta Wisata Solo Jalandara ini adalah salah satu wahana wisata sejarah yang ada di Surakarta. Selain yang umum seperti Kraton Surakarta Hadiningrat dan Pura Mangkunegaran.
Keistimewaan kereta yang melaju di tengah jalan protokol utama tentu menjadi daya tarik dan mengundang antusiasme setiap orang yang melihat. Ketika kereta ini melintas tak sedikit yang mengabadikannya. Ada pula sekedar melambaikan tangan.
Dengan keistimewaan yang menjadi daya tarik tersebut, sah-sah saja bila menjadikan kereta ini icon Kota Surakarta. Terutana kaitannya dengan sejarah perkeretaapian di kota yang identik dengan kuliner Soto dan Bakso itu.
Antara Kereta Wisata Solo Jalandara dan Lori Uap Tebu
Lantas bagaimana dengan Lori Uap Tasikmadu? Nah sebenarnya ini juga termasuk kereta wisata Solo. Namun berada di daerah pinggiran yaitu Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. Operasionalnya hanya sebatas di wilayah Pabrik Gula Tasikmadu. Dengan cakupan terbatas.
Berbeda dengan Jalandara yang beroperasi di tengah kota dan di lintas yang sebenarnya masih aktif. Bagian dari Jalur Kereta Purwosari Wonogiri. Rutenya secara resmi berakhir di Stasiun Solo Kota.
Namun bila ada permintaan sangat khusus sangat mungkin bagi kereta ini menyeberangi Jembatan Mojo di atas Sungai Bengawan Solo. Sebagaimana pernah terjadi ketika masih ditarik C1218. Tentunya tak mudah untuk bisa meminta overlapping tersebut. Mengingat masih ada KA Batara Kresna yang berjadwal.
Kesimpulan
Berbeda dengan Kereta Wisata Sondokoro Tasikmadu yang beroperasi terbatas di kawasan Pabrik Gula Tasikmadu. Kereta Wisata Solo Jalandara beroperasi di lintas kereta yang masih aktif. Melayani rute dari Stasiun Purwosari ke Stasiun Solo Kota dan sebaliknya.
Kereta yang melintas di tengah Jalan Slamet Riyadi menjadi daya tarik tersendiri. Bahkan bisa jadi icon Kota Surakarta. Selain dua stasiun tadi, kereta ini berhenti di Loji Gandrung, House of Danarhadi, dan Gedoeng Djoeang 45. Dengan durasi antara 10-30 menit.
Ketika hendak kembali ke Stasiun Purwosari, lokomotif pindah posisi seolah menarik kereta dalam keadaan mundur. Proses perpindahannya di Stasiun Solo Kota.
Lanjut Naik Kereta Api Jalandara
InSyaaAlloh pembahasan lanjut ke Naik Kereta Api Jalandara. Menikmati keseruan naik kereta uap dan melintasi jalan raya yang ramai. Stay tune ya!
Leave a Reply