Stasiun Bogor kini lebih fokus melayani KRL Commuter Line rute Jakarta Kota (Red Line). Pasca kembalinya Kereta Api Pangrango ke Stasiun Bogor Paledang. Meskipun demikian penumpang Sukabumi kini memiliki akses lebih aman dan nyaman dengan skybridge.
Pendahuluan
Sejak bulan Juni 2022, kesibukan stasiun yang terletak di Jantung Kota Hujan ini bertambah dengan kehadiran Kereta Api Pangrango. Waktu itu Bogor Paledang yang sejak 2013 jadi terminus sedang dalam proses renovasi. Bersamaan dengan pembangunan Double Track Bogor Sukabumi fase pertama sampai Cicurug.
Renovasi itu termasuk penambahan fasilitas skybridge yang dibangun oleh PT. KAI. Bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bogor. Namun semua itu akan kembali seperti sediakala tertanggal 18 Juni 2025. Beroperasinya skybridge membuat operasional Kereta Api Pangrango kini kembali lagi ke Bogor Paledang. Meskipun tetap ada kemudahan via skybridge.
Bukan Hal Baru di Stasiun Bogor
Pemisahan layanan sejatinya bukanlah hal baru di Stasiun Bogor. Pasalnya stasiun yang telah berdiri sejak 1873 ini pernah melakukan hal yang sama sejak 1881 hingga 1913. Ketika stasiun ini mulai diperluas dan melayani perjalanan kereta api milik Staats Spoorwegen (SS). Asalnya, stasiun ini merupakan ujung (terminus) jalur kereta api antara Batavia dan Buitenzorg yang dioperasikan NISM.
Meskipun Batavia – Buitenzorg (Bogor) – Bandung berada dalam satu lintasan, tak ada layanan kereta langsung. Penumpang dari Batavia harus transit dulu di Bogor untuk pindah ke kereta milik Staats Spoorwegen (SS) yang akan mengantarkan ke Bandung.
Stasiun Bogor dan Pasang Surut Rute Sukabumi
Dalam sejarahnya stasiun ini memang pernah melayani perjalanan antar kota. Ketika KRL mulai beroperasi misalnya masih ada kereta api tujuan Bandung meskipun sangat jarang. Pada dekade 1980-an, stasiun ini pernah melayani perjalanan KA Suryakencana rute Jakarta Cianjur PP yang memakai KRD MCW 302 sampai awal pergantian millenium.
Setelah itu mulai lebih banyak layani KRL Jabodetabek tujuan Jakarta Kota dan Tanah Abang, ditambah KRD Ekonomi Sukabumi Bogor PP hingga tahun 2006. Kereta tujuan Sukabumi kembali hadir di tahun 2008 dalam wujud KRD Bumi Geulis. Namun lagi-lagi harus berhenti pada 2012 karena dukungan sarana yang sudah uzur.
Tanggal 9 November 2013 Kereta Api Pangrango mulai beroperasi. Sayangnya stasiun ini tak lagi melayani rute Sukabumi. Layanan Kereta Api Pangrango tersedia di Stasiun Bogor Paledang yang waktu itu masih berupa halte kecil dengan satu jalur saja. Dari sini jelas bahwa stasiun utama di kota hujan ini menjadi saksi pasang surutnya rute Sukabumi.

Sempat Layani Kereta Api Pangrango
Juni 2022 Stasiun Bogor mulai layani perjalanan Kereta Api Pangrango. Hal ini tak lepas dari upgrade Bogor Paledang dari Halte ke Stasiun. Bersamaan dengan proyek Double Track Bogor Sukabumi fase pertama dari Bogor Paledang hingga Cicurug. Sejak saat itu rute Sukabumi tersedia lagi di stasiun bersejarah ini.
Penambahan layanan ini juga terkait dengan penerapan Switching Over 5 (SO5) Stasiun Manggarai yang menyederhanakan lintasan KRL Commuter Line. Sejak itu juga rute KRL dari Bogor hanya tersedia untuk tujuan akhir Stasiun Jakarta Kota.
Balik lagi ke layanan Kereta Api Pangrango, di Bogor Paledang kemudian dibangun Skybridge penghubung dengan Stasiun Bogor. Skybridge ini adalah kerjasama antara PT. KAI dengan Pemerintah Kota Bogor. Selama skybridge masih dikerjakan, perjalanan Kereta Api Pangrango tetap dilayani di sini.

Kembali Fokus ke KRL Commuter Line Rute Jakarta Kota (Red Line)
Tanggal 16 Juni 2025, Skybridge mulai ujicoba dan resmi beroperasi penuh pada 18 Juni 2025. Terhitung sejak tanggal tersebut, layanan perjalanan Kereta Api Pangrango kembali ke Bogor Paledang. Namun bagi penumpang Sukabumi, dari maupun yang akan lanjut ke Jakarta, tinggal menyeberangi skybridge yang jauh lebih aman dan nyaman.
Dengan perpindahan ini maka Stasiun Bogor akan kembali fokus layani perjalanan KRL Commuter LIne rute Jakarta Kota (Red Line). Frekuensi perjalanan KRL juga sangat padat, sehingga otomatis membuat stasiun ini menjadi sangat padat. Apalagi bila ketambahan Kereta Api Pangrango.
Nah ini berarti stasiun akan kembali ke tahun 2013. Bahkan mungkin aja balik lagi ke era sebelum 1913 ketika masih melayani perjalanan kereta dua operator berbeda, NISM dan Staats Spoorwegen (SS).
Transit perpindahan dari kereta NISM ke SS dan sebaliknya. Cuma bedanya waktu itu masih dilayani dalam satu atap.

Kesimpulan
Kembalinya Kereta Api Pangrango ke Bogor Paledang membuat Stasiun Bogor kini bisa lebih fokus ke layanan KRL Commuter Line rute Jakarta Kota. Tentu ini menjadikannya kembali ke tahun 2013. Bahkan mungkin ke era kolonial ketika masih menjadi titik transit perpindahan kereta NISM ke Staats Spoorwegen (SS) dan sebaliknya.
Lanjut ke Sejarah Stasiun Bogor Dulu
InSyaaAlloh pembahasan ini masih akan lanjut ke Sejarah. Dengan judul Sejarah Stasiun Bogor Dulu. Dari stasiun terminus-nya NISM, kemudian titik transit dan perpindahan, akuisisi oleh Staats Spoorwegen (SS), hingga era kemerdekaan.
Leave a Reply