Dibangun 16 Mei 1878, Stasiun Surabaya Kota adalah yang pertama sekaligus tertua di Kota Pahlawan. Merupakan terminus rangkaian kereta jalur selatan dan timur, serta KA Jarak Jauh unggulan. Namun kini hanya melayani satu saja dan lebih fokus di Kereta Commuter Line.
Pendahuluan
Perkeretaapian Surabaya Raya sejarahnya telah mulai pada tahun 1870. Staats Spoorwegen (SS) – Oosterlijnen, perusahaan kereta api negara milik Kolonial Belanda mulai merintis konektivitas antara Surabaya dan Pasuruan. Inilah yang kelak menjadi jalur kereta api pertama milik pemerintah kolonial.
Jalur kereta api tak lengkap rasanya tanpa ada dukungan infrastruktur seperti bangunan stasiun. Nah di sini Staats Spoorwegen (SS) membangun dua stasiun di masing-masing ujungnya. Beserta beberapa stasiun, halte, hingga stopplast di sepanjang jalur tersebut.
Salah satu stasiun tersebut dibangun di Kota Surabaya. Menempati daerah yang sekarang masuk ke dalam Kawasan Kota Lama Surabaya. Berada nggak jauh dari Kalimas yang membelah kota metropolitan kedua tersebut. Stasiun tersebut masih berdiri dan beroperasi hingga kini.
Walaupun menempati bangunan bukan aslinya dan kini lebih fokus layani perjalanan kereta komuter. Stasiun apakah yang dimaksud?
Stasiun Surabaya Kota, Dibangun 16 Mei 1878
Asalnya stasiun ini diberi nama Surabaya (Soerabaja). Tanpa embel-embel apapun. Mengingat inilah stasiun pusat dan utama yang ada di Surabaya. Menjadi titik awal dan terminus perjalanan KA Jarak Jauh.
Embel-embel kota baru ada ketika memasuki era kemerdekaan. Untuk membedakan dengan dua stasiun lainnya yang ada di sini, Stasiun Surabaya Gubeng dan Pasar Turi.
Stasiun ini dibangun pada 16 Mei 1878. Bagian dari lintas Surabaya Pasuruan, jalur kereta pertama milik Staats Spoorwegen (SS), operator pemerintah kolonial. Dari sini jelas bahwa stasiun dengan nama lain Semut ini jadi yang pertama sekaligus tertua di Kota Pahlawan.
Stasiun Surabaya Kota, Pernah Layani Perjalan KA Jarak Jauh Termasuk Unggulan
Dalam perkembangannya, stasiun ini melayani perjalanan KA Jarak Jauh termasuk kereta unggulan di masanya. Di antara kereta unggulan itu ada Eendaagsche Express dan Java Nacht Express. Hal ini terus berlangsung hingga Indonesia merdeka.
Bahkan sekelas KA Bima, KA Mutiara Selatan, Mutiara Timur, hingga Gaya Baru Malam Selatan dilayani di stasiun ini. Selain tentunya Stasiun Surabaya Gubeng. Selain semua rangkaian KA Jarak Jauh khususnya di lintas selatan dan timur, stasiun ini juga melayani kereta lokal komuter.
Hampir Tergusur dan Menempati Indo Plaza Sejak 1986
Namun sayang, pamor Stasiun Surabaya Kota semakin meredup seiring berjalannya waktu. Apalagi dengan lebih banyaknya traveler yang naik dan turun di Stasiun Surabaya Gubeng ketimbang di sini. Maka terjadilah pergeseran stasiun utama lintas selatan dan timur ke sana.
Stasiun inipun bahkan nyaris tergusur dengan maraknya pembangunan pusat perniagaan baik itu pasar hingga pusat perbelanjaan di sekitarnya. Hingga pada 22 April 1986 terjadi pergeseran lebih ke barat. Dimana stasiun harus menempati bangunan Indo Plaza hingga sekarang. Dengan model stasiun ujung seperti Stasiun Jakarta Kota dan Tanjung Priok.
Saat ini tengah dilakukan upaya reaktivasi terhadap gedung lama peninggalan Staats Spoorwegen (SS). Gedung tersebut berada di depan Pasar Atom. Praktis kini hanya rumah sinyal saja peninggalan Staats Spoorwegen (SS) yang masih berfungsi sebagaimana mestinya.
Kini Layani Commuter Line dan KA Sri Tanjung
Hampir tergusur dan terlupakan, stasiun bersejarah ini akhirnya sebatas melayani kereta Commuter Line seperti Dhoho, Penataran, Surokerto, hingga Supas. Stasiun Surabaya Kota menjadi awal dan terminus kereta-kereta tersebut. Sehingga tetap berdenyut walaupun bukan lagi stasiun utama.
Belakangan KA Sri Tanjung juga sampai ke sini. Mengingat adanya ketentuan jarak pandang kabin harus luas sehingga rutenya pun diperpanjang ke sini. Sekalian mengganti lokomotif. Dengan demikian kereta favorit backpacker Bali tersebut jadi satu-satunya KA Jarak Jauh yang dilayani di sini.
Kondisi seperti ini percis dengan Stasiun Jakarta Kota. Lebih fokus ke layanan Commuter Line dengan hanya ada satu KA Jarak Jauh yakni Kutojaya Utara.
Kesimpulan
Dibangun pada 16 Mei 1878, Stasiun Surabaya Kota jadi yang pertama sekaligus tertua di Kota Pahlawan. Awalnya merupakan bagian dari jalur pertama Surabaya Pasuruan yang dibangun oleh Staats Spoorwegen (SS).
Kemudian menjadi stasiun utama dan pusat di Surabaya. Dengan melayani berbagai kereta di jalur selatan dan timur. Termasuk kereta unggulan. Namun seiring berjalannya waktu dan terjadi pergeseran ke Stasiun Surabaya Gubeng membuat stasiun bersejarah ini nyaris hilang dan terlupakan.
Maraknya pembangunan pusat perbelanjaan membuatnya terancam digusur. Bahkan sejak 22 April 1986 menempati gedung Indo Plaza hingga sekarang. Namun kini stasiun dengan nama lain Semut ini fokus layani kereta commuter line. Ditambah KA Sri Tanjung yang sekalian berganti lokomotif dan jadi satu-satunya KA Jarak Jauh di sini.
Leave a Reply