Kereta Api Tawang Alun : Termurah di Koridor Wisata

Kereta Api Tawang Alun Termurah di Koridor Wisata

Melayani rute Ketapang-Malang Kotalama PP, Kereta Api Tawang Alun mulai dinas tahun 2002. Sesaat setelah KA Rengganis berhenti beroperasi. Hadir dengan layanan kereta ekonomi PSO. Meski bukan lagi pemain tunggal, tiket Rp 62.000,00 merupakan yang termurah di koridor wisata.

Pendahuluan

Banyuwangi dan Malang merupakan destinasi wisata yang lagi hype akhir-akhir ini. Terkhusus Banyuwangi sendiri tengah gencar mempromosikan pariwisatanya. Pasalnya selama ini kota di ujung timur Pulau Jawa ini nggak ubahnya tempat persinggahan bagi mereka yang akan ke Pulau Bali dengan segudang objek wisatanya.

Gencarnya promosi wisata menjadikan peluang bagi perkeretaapian di Daop 9 Jember untuk ikut menikmati berkah. Sampai ada rangkaian KA Jarak Jauh yang semula hanya sampai Jember namun mulai Gapeka 2025 diperpanjang hingga Stasiun Ketapang. Meski harus downgrade dukungan sarana dan timbulkan pro kontra.

Oke kita lupakan sejenak masalah tersebut. Karena kali ini kita nggak akan membahas itu. Toh udah pernah dibahas juga kan? Sekarang gilirannya kereta yang menghubungkan Banyuwangi dengan destinasi wisata lainnya yang nggak kalah hype. Manalagi kalo bukan Malang, yang masih menjadi tujuan traveling.

Kereta api yang menghubungkan dua kota wisata itu memang telah ada sejak awal dekade 1990-an. Bahkan waktu itu rutenya berakhir di Stasiun Kediri, walaupun akhirnya diperpendek hanya sampai Stasiun Malang. Sampai kereta ini berhenti beroperasi tahun 2002 dan digantikan kereta lainnya. Sejak itu merupakan pemain tunggal. Namun kini nggak lagi sendiri. Kereta mana ya?

Kereta Api Tawang Alun : Pemain Tunggal Hingga Akhir Januari 2025

Sejak 2002 atau sesaat setelah pendahulunya KA Rengganis berhenti dinas, Kereta Api Tawang Alun mulai menghubungkan dua koridor wisata Banyuwangi dan Malang. Kereta dengan layanan ekonomi PSO ini jadi andalan sekaligus pemain tunggal sampai dengan 31 Januari 2025. Walaupun tak lagi sendiri, kereta ini tetap diandalkan karena tarifnya yang murah.

Asal Usul Nama Tawang Alun

Diambil dari nama Prabu Tawang Alun. Merupakan seorang raja dari Kerajaan Blambangan yang merupakan cikal bakal dari Banyuwangi. Nama ini sebenarnya pernah digunakan untuk layanan Kereta Patas rute Surabaya Jember yang beroperasi pada 1 Maret 1971. Dengan nama Kereta Pattas “Tawangalun”1. Nggak banyak sumber referensi tentang kereta ini hingga akhirnya berhenti dinas.

KA Rengganis, Pendahulu Kereta Api Tawang Alun

Kereta Api Tawang Alun tentu saja tak bisa lepas begitu saja dari pendahulunya, KA Rengganis. Kereta ini merupakan kereta ekonomi yang melayani rute dari Stasiun Ketapang (dulu Banyuwangi Baru) ke Stasiun Kediri dan sebalinya. Mulai dinas pada pertengahan September 1994. Dengan rangkaian pendek yang hanya terdiri dari 3 K3 dan 1 KP3/KM3.

Kereta ini awalnya punya dua trainset. Masing-masing dijalankan dari Stasiun Ketapang dan Stasiun Kediri pada pagi hari. Dari Ketapang jam 04.00 WIB nyampe Kediri. Di rute sebalinya berangkat Kediri 07.00 WIB dan tiba Ketapang 16.00 WIB. Sayang setahun setelah mulai dinas rutenya dipotong jadi hanya sampai Stasiun Malang.

Bahkan rangkaiannya dikurangi jadi 1 trainset yang berangkat dari Ketapang. Dimana trainset itu hanya istirahat sebentar di Stasiun Malang sebelum balik lagi. Setelah banyak mengalami dinamika, kereta ini berhenti dinas pada tahun 2002. Selanjutnya tugas untuk melayani dua koridor wisata diambil alih Kereta Api Tawang Alun hingga sekarang.

Beda Rengganis dan Tawang Alun

Banyak yang beranggapan bahwa kereta ini hanya merupakan “renaming” atau penggantian nama dari Rengganis ke Tawang Alun. Namun anggapan tersebut jelas kurang tepat. Karena Rengganis berhenti beroperasi dan dihapus dari Gapeka 2002. Statusnya pun jadi fakultatif dan seiring waktu akhirnya hilang.

Sedangkan Kereta Api Tawang Alun murni beroperasi sejak awal. Meski di satu sisi timelinenya hanya sesaat setelah Rengganis dengan berbagai dinamikanya berhengti dinas. Tetap saja Rengganis dan Tawang Alun itu dua kereta yang berbeda.

Pemain Tunggal Sejak Awal Beroperasi

Sejak melanjutkan dinas KA Rengganis, kereta ini menggunakan pola perjalanan yang kurang lebih sama. Selain punya kesamaan juga dari sisi layanan yakni kereta ekonomi PSO. Awal masa dinasnya ditarik lokomotif BB301 dan BB304. Juga pada saat itu kereta ekonomi belum senyaman sekarang. Belum ada fasilitas AC dan kondisinya sebagaimana lazimnya kereta ekonomi waktu itu.

Perubahan baru terjadi sekitar tahun 2012 ketika mulai diterapkan sistem boarding pass dan 1 orang 1 tiket. Menyusul kemudian penambahan fasilitas AC di semua rangkaian kereta ekonomi PSO.

Berbeda dengan pendahulunya, perjalanan Kereta Api Tawang Alun berakhir di Stasiun Malang Kotalama. Belum diketahui gimana ceritanya bisa bablas sampai stasiun tersebut. Meski diyakini awal masa dinas rutenya sama dengan KA Rengganis pasca pemotongan yang hanya sampai Stasiun Malang.

Tersedia perjalanan pagi dari Ketapang dan sore dari Stasiun Malang Kotalama. Kereta ini jadi pemain tunggal di koridor wisata Banyuwangi-Malang dari awal dinas sampai dengan 31 Januari 2025.

Kereta Api Tawang Alun Punya Pendamping

Banyaknhya permintaan agar ada perjalanan pagi dari Malang membuat PT. KAI selaku operator mengoperasikan Kereta Api Ijen Ekspres mulai 1 Februari 2025. Dengan pola perjalanan yang berkebalikan dari Tawang Alun. Juga dengan status yang berbeda yakni kereta komersial non-PSO campuran eksekutif SSG1 dan ekonomi New Generation modifikasi.

Sejak saat itulah Tawang Alun nggak lagi sendirian melayani koridor wisata. Memang awalnya minta jadwal pagi dari Malang untuk kereta ini. Namun karena faktor subsidi dari pemerintah dan juga dukungan sarana, akhirnya untuk perjalanan pagi diakomodasi oleh Kereta Api Ijen Ekspres.

Harga Tiket Mulai Rp 62.000,00 dan Tetap Diminati

Meski udah ditemani Kereta Api Ijen Ekspres sejak awal Gapeka 2025, bukan berarti Kereta Api Tawang Alun ditinggalkan. Justru kereta ini tetap diminati karena harga tiketnya yang murah. Satu kali perjalanan baik dari Ketapang maupun Stasiun Malang Kotalama, harganya Rp 62.000,00 (belum termasuk biaya admin).

Faktor tiket murah inilah yang membuat Prabu Tawang Alun tetap ada peminat. Terutama para budget traveler yang biasanya ingin traveling dengan budget seminim mungkin.

Tawang Alun di Stasiun Malang Kotalama

Kesimpulan

Meskipun tak bisa lepas dari KA Rengganis dan mulai dinas tepat setelah kereta tersebut dihapus dari Gapeka 2002, Kereta Api Tawang Alun merupakan kereta yang berbeda. Jadi ketika awal dinas itu murni kereta baru. Dari segi layanan juga masih sama dengan pendahulunya.

Kereta ini menyediakan perjalanan pagi dari Stasiun Ketapang dan sore hari dari Stasiun Malang Kotalama. Sejak awal dinas hingga 31 Januari 2025 jadi pemain tunggal yang menghubungkan dua destinasi wisata.

Di awal Gapeka 2025, kereta ini punya pendamping yakni Kereta Api Ijen Ekspres yakni kereta komersial non-subsidi dengan layanan campuran eksekutif SSG1 dan ekonomi New generation. Meskipun begitu karena tiketnya murah hanya Rp 62.000,00, sang Prabu Tawang Alun tetap diminati.

Lanjut ke Jadwal Perjalanan

InSyaaAlloh pembahasan tentang Prabu Tawang Alun yang menghubungkan dua destinasi wisata hype, Banyuwangi dan Malang, masih akan lanjut. Jadwal perjalanan di Gapeka 2025 yang mulai berlaku 1 Februari 2025.


  1. Rujukan kliping koran berjudul KA Pattas “Tawangalun” Surabaja-Djember Dibuka, dalam Facebook Page PNKA (Perusahaan Nasional Kereta Api) ↩︎

Comments

Leave a Reply