Mulai 1 Agustus 2025, KA Pasundan New Generation mulai dinas dan melayani perjalanan dengan durasi 14 jam di rute Kiaracondong – Surabaya Gubeng PP. Tentu dengan sarana yang telah upgrade perjalanan panjang itu jadi lebih nyaman. Meski harga tiketnya ikutan ngegas.
Pendahuluan
Bersama Kereta Api Matarmaja, KA Pasundan merupakan kereta ekonomi non PSO yang masih menggunakan dukungan sarana 106 pax layaknya kereta PSO. Ditambah lagi durasi perjalanan kereta ini cukup lama yakni 14 jam.
Karena banyak berhenti di stasiun yang dilewati sepanjang perjalanan dari Kiaracondong ke Stasiun Surabaya Gubeng.
Namun ketidaknyamanan itu akan segera berakhir. Kereta yang telah beroperasi sejak 1997 ini siap upgrade dukungan sarana ke New Generation Modifikasi Balai Yasa Manggarai.
Meskipun di sisi lain ketika telah dipastikan upgrade banyak yang memprotes harga tiketnya dianggap kemahalan. Meski sebenarnya sebanding dengan pengurangan kapasitas secara drastis dari 106 pax ke 72 pax.
KA Pasundan New Generation : Telah Lama Diusulkan
Sebenarnya telah lama ada usulan upgrade KA Pasundan New Generation. Karena harga mahal dianggap tak sebanding dengan kenyamanan kereta tersebut. Terutama untuk perjalanan panjang.
Di saat telah banyak kereta ekonomi dengan kursi tegak yang upgrade menjadi New Generation. Misalnya Kereta Api Progo yang sebelumnya 106 pax. Usulan tersebut ditanggapi oleh PT. KAI dengan mengadakan semacam polling.
KA Pasundan New Generation : Protes Harga Tiket Kemahalan
Tanda upgrade dukungan sarana KA Pasundan sebenarnya telah ada sejak bulan Juni 2025. Saat itu tiket kereta untuk keberangkatan 15 Juli 2025 dan seterusnya belum bisa dibooking.
Akhirnya yang ditunggu-tunggu pun datang juga. PT. KAI memastikan upgrade ke New Generation mulai 1 Agustus 2025. Namun ternyata drama belum usai.
Sebagian calon pelanggan memprotes Harga Tiket KA Pasundan yang dinilai terlalu mahal. Pada saat diumumkan, PT. KAI menetapkan harga tiketnya mulai Rp 410 ribu. Mereka membandingkan dengan KA Mutiara Selatan di relasi yang sama dan lebih cepat. Dimana harga tiket untuk Kereta Premium juga Rp 410 ribu.
Banyak protes bermunculan membuat PT. KAI akhirnya memberlakukan tarif promo sebesar Rp 369 ribu untuk weekdays dan weekend-nya Rp 385 ribu.
KA Pasundan New Generation : Faktor Vortenslanden dan Berkurang Banyak
Mengapa harga tiket Rp 410 ribu mendapat reaksi keras? Sebenarnya bila mempertimbangkan dua faktor harga tersebut masih sebanding.
Pertama relasi KA Pasundan itu melewati Vortenslanden dengan singgah di Stasiun Lempuyangan, Klaten, dan Purwosari. Dimana ketiga stasiun tersebut merupakan destinasi yang masuk katagori High Demand.
Faktor lain yang mempengaruhi ialah kapasitas kereta yang berkurang banyak. Sebelumnya 106 pax menjadi 72 pax, itu artinya berkurang 34 pax. Terlepas dari durasi perjalanan panjangnya.
Selain dua faktor tadi, KA Gaya Baru Malam Selatan yang juga telah lama upgrade ke New Generation bahkan menetapkan harga tiket Rp 410 – 460 ribu.
Terlepas dari KA Gaya Baru Malam Selatan yang memakai Stainless Steel New Generation (SSNG) karena yang dihitung adalah kapasitas 72 pax-nya. Durasi perjalanan kereta tersebut juga hampir sama dengan KA Pasundan.
Sebenarnya bila PT. KAI tak menggunakan promo, harga tiketnya akan sama dengan KA Gaya Baru Malam Selatan. Adapun membandingkan dengan KA Mutiara Selatan di Rp 410 ribu, kereta itu masih menggunakan sarana Premium 80 pax. Jika nantinya upgrade ke New Generation juga kapasitas akan berkurang1. Sehingga harga tiket sudah pasti akan naik.

Perjalanan Panjang Lebih Nyaman Meski Tiketnya Ngegas!
Namun tetap saja KA Pasundan New Generation nanti membuat perjalanan panjang selama 14 jam jadi lebih nyaman. Walaupun harga tiketnya harus ngegas. Tapi tetap sebanding dengan kenyamanan Ekonomi New Generation-nya.
Karena secara kapasitas, Modifikasi atau SSNG tetap saja 72 pax. Hakikatnya pun tetap New Generation.
Kesimpulan
Harga tiketnya boleh aja Ngegas. Tapi KA Pasundan New Generation akan membuat perjalanan panjang 14 jam jadi lebih nyaman. Faktor yang mempengaruhi kenaikan harga tiket itu karena singgah di destinasi high demand dan kapasitas yang berkurang banyak dari 106 menjadi 72 pax.
Ternyata Belum Puas dan Muncul Istilah Anomali
Apakah upgrade dukungan sarana dan menurunkan harga tiket ke Rp 369.000,00 udah memuaskan pelanggan dan calon pelanggan? Ternyata Nggak! Mereka belum puas hanya dengan itu bahkan sampai muncul istilah Kereta Anomali. Tiket boleh aja Komersial tapi Jiwa PSO nya belum hilang.
Seperti apa sih keresahan tersebut hingga muncul istilah anomali? Pembahasan selengkapnya ada di sini Anomali KA Pasundan New Generation : Tarif Komersial Jiwa PSO.
- Tiket KA Mutiara Selatan Premium Rp 410 – 460 ribu itu dihitung berdasarkan kapasitas Kereta Premium 80 pax. Jika kereta legendaris itu upgrade sarana jadi New Generation sudah pasti akan ada kenaikan harga tiket. Mungkin saja bisa tembus ke kisaran Rp 500 ribu. Jadi kurang tepat membandingkan harga tiket KA Pasundan New Generation 72 pax dengan Mutiara Selatan Premium 80 pax. ↩︎


Leave a Reply