Kereta Api Bangunkarta pertama beroperasi 1985 dan beberapa kali mengalami dinamika. Termasuk perubahan rute perjalanan. Di Gapeka 2021, kereta ini bahkan ganti nama jadi Brawijaya. Di saat bersamaan, nama Bangunkarta juga hadir dari rebranding Anjasmoro.
Pendahuluan
Siapa sangka sang legenda KA Bangunkarta penghubung Jakarta dan Jombang yang ada sekarang itu bukanlah wujud aslinya. Tetapi hasil dari rebranding sebuah KA Jarak Jauh di rute sama yang mulai beroperasi pada awal Gapeka 2019. Sedangkan sang legenda asli justru telah berganti nama dan rutenya pun bukan lagi ke Kota Santri atau Kota Pahlawan. Melainkan ke Kota Apel, Malang.
Kenapa hal ini bisa terjadi? Kok sang legenda “Tebuireng” yang sekarang bisa nggak asli? Gini nih ceritanya!
Kereta Api Bangunkarta : Mulai Dinas 1985 dan Dinamika Layanan Kereta
Aslinya, Sang Legenda Kereta Api Bangunkarta pertama kali hadir pada 10 Januari 1985 sebagai kereta ekonomi. Kemudian tanggal 24 Desember 1994 ditambahkan kereta bisnis sehingga menjadi campuran ekonomi-bisnis. Layanan kereta ekonomi dihapus pada 1 Agustus 1996, dan sejak saat itu Sang Legenda jadi full kereta bisnis.
Kereta eksekutif mulai hadir pada 1 Februari 1999 di perjalanan tertentu. Sang Legenda baru menjadi kereta campuran eksekutif bisnis 1 Juli 2001. Setahun kemudian jalur yang dilewati mengalami perubahan jadi lewat Stasiun Semarang Tawang dan Stasiun Solo Jebres.
Mulai 5 Desember 2009, Sang Legenda yang juga pernah dikenal dengan nama Tebuireng ini upgrade jadi kereta eksekutif. Beroperasi menggunakan bekas KA Gajayana.
Kereta Api Bangunkarta : Pindah ke Gambir dan Perpanjang ke Surabaya
Tanggal 1 April 2013, titik keberangkatan Kereta Api Bangunkarta pindah dari Stasiun Jakarta Pasar Senen ke Stasiun Gambir. Pertengahan Desember 2013 juga rutenya diperepanjang sampai Stasiun Surabaya Gubeng. Perpanjangan rute ini untuk mengakomodasi tingginya permintaan penumpang tujuan Surabaya.
Rute yang dilewatinya pun masih sama, yakni Stasiun Semarang Tawang dan Solo Jebres. Perpanjangan rute juga barengan sama mutasi kepemilikan dari Dipo Madiun ke Sidotopo.
Sang legenda melayani koridor favorit Jakarta Surabaya sampai dengan awal tahun 2020. Kurang lebih selama 6 tahun. Pada saat itu tersedia banyak pilihan perjalanan Jakarta Surabaya. Lewat Pantura, Jalur Selatan (Purwokerto-Jogja), dan Jalur Tengah (Semarang-Gundih-Solo Jebres).
Rerouting ke Malang dan Jadi Brawijaya
Kereta Api Bangunkarta dengan layanan eksekutif di rute Gambir-Surabaya Gubeng PP tetap eksis di Gapeka 2019. Ketika Pandemi Covid-19 mulai melanda Indonesia, sang legenda sebagaimana KA Jarak Jauh lainnya berhenti beroperasi pertengahan Maret 2020.
Hal ini sebagai tindak lanjut dari kebijakan Pembatasan Mobilitas pada saat itu. Praktis hal itu juga yang mengakhiri Gapeka 2019 lebih cepat.
PT. KAI kemudian menerapkan Gapeka 2021 sebagai revisi dari Gapeka 2019. Gapeka 2021 menjadi dinamika baru bagi sang legenda yang telah eksis sejak 1985 ini. Rutenya sekali lagi harus mengalami peralihan dari Stasiun Surabaya Gubeng ke Stasiun Malang. Masih lewat koridor Semarang-Gundih-Solo Jebres yang paralel dengan kereta legendaris lainnya, Kereta Api Matarmaja.
Selain rute, nama KA Bangunkarta pun berubah jadi Brawijaya. Sehingga menghadirkan tambahan alternatif bagi yang ingin bepergian dari Jakarta ke Malang maupun sebaliknya.
Kereta Api Bangunkarta Versi Reinkarnasi (Rebranding)
Di waktu bersamaan, PT. KAI juga melakukan rebranding pada KA Anjasmoro yang merupakan Produk Gapeka 2019. Kereta tersebut melayani rute dari Stasiun Jakarta Pasar Senen ke Stasiun Jombang dan sebaliknya. Lantas Anjasmoro rebranding jadi Bangunkarta.
Alhasil muncullah Kereta Api Bangunkarta versi Reinkarnasi, atau lebih tepatnya Rebranding. Sebagai campuran eksekutif dan ekonomi plus kemenhub. Dalam perjalanannya, kereta rebranding ini mengikuti rute awal sang legenda yakni lewat Jalur KA Cirebon Kroya. Kepemilikan Dipo nya Jakarta Kota (JAKK) .
Sejak Gapeka 2023, Bangunkarta Rebranding ini mengalami perubahan menjadi campuran eksekutif dan Premium modifikasi. Rangkaiannya berbagi dengan KA Singasari milik Dipo Madiun. Meski seolah semuanya telah kembali ke khitah, mulai relasi hingga kepemilikan dipo, yang ada sekarang bukanlah Bangunkarta yang beroperasi pertama kali tahun 1985.
Kesimpulan
Kereta Api Bangunkarta asli telah berganti nama jadi Brawijaya sejak Gapeka 2021. Ini adalah yang pertama kali dinas tahun 1985 sebagai kereta ekonomi dan dulunya dikenal sebagai Tebuireng.
Kemudian terjadi dinamika perubahan layanan kereta. Upgrade jadi kereta bisnis, campuran eksekutif bisnis, hingga kereta eksekutif. Rutenya pun dua kali berubah. Dari Jakarta Jombang, perpanjang ke Surabaya, dan akhirnya ketika jadi Brawijaya berubah lagi Jakarta Malang hingga sekarang.
Sedangkan yang hadir setelah itu adalah produk Gapeka 2019, KA Anjasmoro, yang direbranding menjadi KA Bangunkarta. Rutenya masih sama dengan Anjasmoro yakni dari Stasiun Jakarta Pasar Senen ke Stasiun Jombang. Begitupula dengan kelasnya campuran eksekutif dan ekonomi plus kemenhub. Belakangan berubah lagi jadi eksekutif dan premium modifikasi.



Leave a Reply