Mengawali Trip Jakarta Sukabumi dengan perjalanan KRL Cawang Bogor. Hal ini lantaran tak adanya kereta api langsung. Sehingga harus transit dulu di Stasiun Bogor sebelum lanjut Sukabumi. Tentu mesti menyesuaikan juga jadwal KRL nya supaya nggak ketinggalan Kereta Api Pangrango.
Pendahuluan
Dalam sejarahnya antara Jakarta dan Sukabumi telah terkoneksi dengan jaringan kereta api sejak tahun 1882. Namun kondisi perkeretaapian di jalur KA Manggarai Padalarang teresebut banyak mengalami dinamika dan pasang surut. Meski tak dapat disangkal bahwa jalur ini adalah yang pertama menghubungkan seluruh Pulau Jawa (Transjawa).
Dibangunnya shortcut mulai dari Jalur KA Cikampek Padalarang dan Jalur KA Cirebon Kroya membuat jalur bersejarah ini tak ubahnya lintas sekunder. Kondisi demikian telah terjadi sejak era kolonial. Terutama setelah tahun 1905. Kemunduran semakin terlihat jelas sejak Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945.
Sekilas Kereta Api Jakarta Sukabumi
Oke kita nggak akan terlalu panjang di sini dan akan fokus pada konteks Kereta Api Jakarta Sukabumi. Masuk dekade 1980-an pernah ada layanan kereta api langsung antara kedua kota yakni Suryakencana. Menggunakan armada KRD MCW 302 dan tentu dengan layanan kereta ekonomi.
Operasional KRD ini sampai dengan awal 2000-an. Kemudian layanan KRD dipotong jadi hanya Bogor Sukabumi. Maka otomatis dari Jakarta harus naik KRL lebih dulu. KRD ini sempat berhenti beroperasi 11 Maret 2006 karena sarana yang tua dan okupansi minim.
Pada 13 Desember 2008, PT. KAI meluncurkan KRD Bumi Geulis yang juga masih menggunakan armada KRD MCW 302. Bedanya kali ini dengan layanan kereta bisnis. Sayangnya KRD Bumi Geulis juga harus berhenti dinas pada 5 Desember 2012 karena alasan teknis. Meskipun okupasi terbilang bagus.
Setelah seluruh infrastruktur jalur kereta api diperbaiki, pada 9 November 2013, Kereta Api Pangrango mulai beroperasi di lintas Bogor Sukabumi. Kali ini dalam bentuk Kereta Aglomerasi campuran eksekutif dan ekonomi plus, ditarik lokomotif CC 206. Kereta ini masih beroperasi hingga sekarang.
Trip Jakarta Sukabumi 1 : Naik KRL Cawang Bogor Dulu
Berbicara tentang perjalanan, kita telah melakukan banyak perjalanan dengan kereta api. Bahkan sudah sampai sepertiga dari Daop 9 Jember atau segmen paling timur. Namun justru lintas Bogor Sukabumi nya belum. Padahal inilah jalur kereta pertama yang menghubungkan Pulau Jawa (Trans Jawa).
Nggak lucu kan udah melangkah begitu jauh tapi yang dekat dalam arti nggak begitu jauh dari Bandung malah belum. Alhamdulillah kesempatan itu datang pada 17 April 2025. Perjalanan sekaligus penelusuran sejarah Jalur Kereta Manggarai Padalarang, khususnya dari Jakarta ke Sukabumi.
Seperti udah dijelasin di atas, perjalanan kereta api Jakarta Sukabumi udah nggak ada lagi yang langsung sejak awal dekade 2000-a. Sehingga mau nggak mau harus transit di Stasiun Bogor lebih dulu untuk kemudian melanjutkan perjalanan dengan Kereta Api Pangrango.
Naik KRL Commuter Line ke Stasiun Bogor
Untuk ke Stasiun Bogor dan nantinya naik Kereta Api Pangrango ke Sukabumi, tentu terlebih dulu naik KRL Commuter Line. Di Gapeka 2025, Kereta Api Pangrango berangkat dari Stasiun Bogor jam 12.50 WIB. Sehingga naik KRL nya harus menyesuaikan jadwal tersebut biar nggak telat.
KRL Cawang Bogor : Berangkat dari Stasiun Cawang
Titik awal perjalanan ini adalah Stasiun Cawang. Pemilihan stasiun tersebut bukan tanpa alasan. Stasiun Cawang telah terintegrasi dengan LRT Jabodebek dan Transjakarta. Posisinya pun sangat strategis. Singkat cerita begitu masuk Stasiun Cawang, KRL Commuter Line arah Bogor udah datang. Nggak perlu menunggu lama untuk naik. Apalagi ini ngejar jam 12.50 WIB.
Kondisi KRL Nggak Begitu Penuh
Suasana di dalam KRL Cawang Bogor sendiri cukup kondusif dan nggak begitu penuh. Mengingat waktu keberangkatan bukan di jam sibuk. Apalagi ini arah ke Stasiun Bogor yang biasanya penuh itu di sore hari bertepatan jam pulang kantor. Penumpang berdiri sih ada. Tapi nggak sampe jadi kaleng sarden. Untungnya masih kebagian tempat duduk.
Perubahan Stasiun Pasar Minggu
Udah lama nggak naik KRL Commuter Line di Lintas Bogor agak pangling juga melihat Stasiun Pasar Minggu udah berubah banyak. Kalo seukuran steril dari pedagang sih udah lama banget ya. Tapi ini ada fasilitas lain dan juga ada kantor KCI. Beneran itu baru pertama kali menyaksikan.
Sedikit info, di zaman KRL Ekonomi dulu, stasiun ini jadi titik persusulan dengan KRL Pakuan Ekspres dan Depok Ekspres. Stasiun peninggalan NISM ini juga punya 4 jalur. Nah KRL yang dinaiki pada kesempatan ini berhenti di jalur 2 atau sepur lurus. Nggak begitu lama berhenti perjalanan lanjut lagi.
Dua Stasiun di Kampus UI Depok
Selamat datang di Kota Depok. Perjalanan KRL Cawang Bogor kini telah memasuki wilayah Kota Depok. Tepatnya di kawasan Kampus Universitas Indonesia (UI). Sedikit info, kampus UI Depok memulai aktivitasnya di akhir dekade 1980-an.
Terdapat dua stasiun di kawasan ini, yakni Stasiun Universitas Indonesia dan Pondok Cina. Namun yang lebih dulu berdiri dan beroperasi ialah Stasiun Pondok Cina. Selepas stasiun tersebut, KRL Commuter Line yang di perjalanan ini gunakan sarana JR East 205 Series menyeberangi Tol Cijago yang merupakan bagian dari JORR 2.
Dua Peristiwa Besar Antara Depok dan Citayam
KRL baru saja berangkat dari Stasiun Depok. Tanpa terasa posisi KRL kini ada di petak Depok-Citayam dimana pernah terjadi dua peristiwa besar yang terjadi di Ratu Jaya. Pertama adalah PLH Ratu Jaya 1968 yakni tabrakan adu banteng antara KA Bumel vs KA Cepat.
Sedangkan yang kedua adalah PLH Ratu Jaya 1993 yang kali ini melibatkan dua KRL Ekonomi Rheostatik dari arah berlawanan dalam satu jalur. Tambahan info ketika dua peristiwa itu terjadi kondisi jalur kereta masih menggunakan single track. Penyebab utamanya juga sama yakni miskomunikasi.
KRL Cawang Bogor : Mendekati Pemberhentian Terakhir
Perjalanan kini memasuki petak antara Cilebut dan Stasiun Bogor. Seperti halnya Depok-Citayam, di sini juga pernah terjadi insiden yang melibatkan KRL Commuter Line. Tepatnya antara Perlintasan Jalan Baru yang kini telah ditutup dengan Stasiun Bogor di daerah Kebon Pedes.
Sebanyak tiga kali insiden yakni dua insiden tumburan atau sundulan dari belakang dan sekali kereta anjlok. Dua insiden tumburan masih di era KRL Ekonomi dan Pakuan Ekspres. Sedangkan kejadian terakhir ialah anjlokan KRL Tokyu Series.
Wah banyak sekali peristiwa bersejarah yang pernah terjadi di Jalur Kereta Api antara Jakarta Kota dan Bogor. Itu juga baru sedikit lho yang disebut. Sebenarnya masih ada lagi beberapa kejadian di lintas komuter ini. Perjalanan kita semakin mendekati pemberhentian akhir di bagian pertama.
Tiba di Stasiun Bogor
Menempuh perjalanan selama kurang lebih 1 jam 10 menit, perjalanan KRL Cawang Bogor akhirnya tiba di pemberhentian akhir Stasiun Bogor. Namun ini belum selesai karena kita masih akan lanjut ke bagian dua dengan Kereta Api Pangrango ke Sukabumi. Stasiun Bogor ini jadi titik transit bagi penumpang KRL Commuter Line yang akan lanjut ke Sukabumi hingga Cianjur.
Kesimpulan
Ternyata beberapa peristiwa besar pernah terjadi di Lintas Jakarta Bogor. Dari beberapa peristiwa itu yang paling bersejarah adalah dua PLH Ratu Jaya tahun 1968 dan 1993. Nah perjalanan naik KRL Cawang Bogor sebagai bagian pertama dari Trip Jakarta Sukabumi sekaligus merupakan napak tilas dua kejadian tersebut. Khususnya ketika di petak Depok Citayam.
Perjalanan mulai dari Stasiun Cawang sebagai titik integrasi dengan LRT Jabodebek dan Transjakarta. Kemudian juga melintas Pasar Minggu, kawasan Kampus UI Depok, hingga Kebonpedes menjelang pemberhentian akhir dimana pernah terjadi tiga kali insiden yang melibatkan KRL.
Stasiun Bogor memang akhir dari perjalanan KRL Commuter Line. Tetapi di sinilah titik transit untuk kemudian ganti ke Kereta Api Pangrango menuju Sukabumi.
Lanjut ke Naik Kereta Api Pangrango : Telusuri Jalur Bersejarah (Trip Jakarta Sukabumi 2)
Perjalanan KRL berakhir di Stasiun Bogor. Tapi ini bukanlah akhir dari keseluruhan perjalanan. Kita masih akan lanjut naik Kereta Api Pangrango : Telusuri Jalur Bersejarah (Trip Jakarta Sukabumi 2).


Leave a Reply