Stasiun Kalisat : Petaka Itu Mulai Dari Sini! (Gerbong Maut)

Stasiun Kalisat Petaka Itu Mulai Dari Sini! (Gerbong Maut Bondowoso)

Di Stasiun Kalisat, petaka Gerbong Maut Bondowoso itu mulai. Stasiun terbesar kedua Jember ini jadi saksi ketika para tahanan pejuang merasakan siksaan di dalam gerbong tertutup yang pengap. Kini layani sebagian KA Jarak Jauh dan Pandanwangi.

Pendahuluan

Jalur kereta api di wilayah Tapal Kuda memiliki sejarah panjang. Staats Spoorwegen (SS) mulai membangun dan mengoperasikan jalur kereta Surabaya Pasuruan tahun 1878 sebagai tahap awal. Sekaligus menjadikannya jalur kereta pertama yang dibangun oleh Pemerintah Kolonial Belanda.

Dari Stasiun Pasuruan, jalur kereta api lantas dikembangkan lagi sampai ke Probolinggo tahun 1884. Seolah nggak berhenti hanya di Kota Mangga itu, SS mengembangkan lagi sampai ke Panarukan, titik paling utara yang juga ujung dari De Groote Posweg (Jalan Raya Pos) buatan Daendles sebelumnya tahun.

Lintas Probolinggo hingga Panarukan yang lewat Jember mulai beroperasi tahun 1897. Tahun 1901, SS memulai lagi pengembangan jaringan kereta api di Tapal Kuda yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi yang menembus Gunung Gumitir.

Jalur ini beroperasi 1903 dengan Stasiun Banyuwangi Lama sebagai terminus. Namun terdapat satu peristiwa sejarah yang akan selalu diingat di sini. Apalagi ini merupakan bagian dari perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Suatu peristiwa yang dikenal dengan nama Tragedi Gerbong Maut Bondowoso.

Lanjutan Dua Pembahasan

Sejatinya kita akan membahas tentang Stasiun Kalisat. Namun kurang lengkap rasanya bila nggak sekalian ngelanjutin lagi pembahasan Gerbong Maut Bondowoso. Secara keduanya punya keterkaitan yang nggak bisa dipisahkan. Jadi ini adalah bagian ketiga dan melengkapi dua pembahasan sebelumnya.

Jika kamu penasaran sama dua pembahasan tadi, bisa langsung klik di sini:

  1. Agresi Militer Belanda 1 dan Gerbong Maut Bondowoso
  2. Tragedi Gerbong Maut Bondowoso Suatu Kebiadaban

Stasiun Kalisat Mulai Beroperasi 1897

Oke kita balik dulu ya ke Stasiun Kalisat. Merupakan bagian dari Lintas Probolinggo – Panarukan yang mulai beroperasi tahun 1897. Ini adalah jalur pertama yang menghubungkan Surabaya dengan wilayah Tapal Kuda.

Stasiun Panarukan jadi ujung lintasan. Di sini juga terdapat pelabuhan. Oh iya, pembangunan jalur kereta api di Tapal Kuda ini alasannya nggak jauh beda dengan tempat lain. Daerah ini banyak terdapat Pabrik Gula dan hasil bumi lainnya. Termasuk Probolinggo yang terkenal sebagai penghasil Mangga.

Menariknya lagi, Panarukan juga jadi titik akhir dari Jalan Raya Pos atau De Groote Posweg nya Daendles yang terkenal itu. Jalan raya Anyer Panarukan ini udah ada lebih dulu sebelum jalur kereta api dibangun.

Stasiun Terbesar Kedua di Kabupaten Jember

Stasiun Kalisat dan Percabangan Dua Lintas Utama

Pada tahun 1901, Staats Spoorwegen (SS) mulai membangun jalur kereta api untuk menghubungkan wilayah Jember dan Banyuwangi. Jalur ini termasuk lintas pegunungan yang lumayan ekstrem. Menembus Gunung Gumitir dengan dua terowongan dan beberapa jembatan.

Jalur ini beroperasi tahun 1903, dengan Stasiun Banyuwangi Lama sebagai stasiun paling timur dan ujung rel di Pelabuhan Boom. Sejak saat itu, stasiun ini menjadi percabangan dua lintas utama. Mirip Stasiun Cibatu di Priangan. Hal yang menjadikannya stasiun terbesar kedua di Kabupaten Jember.

Mulainya Petaka Gerbong Maut Bondowoso

Nah langsung aja kita masuk ke bagian pentingnya. Keterkaitan antara Stasiun Kalisat dan Tragedi Gerbong Maut Bondowoso. Seperti apakah hubungan keduanya?

Stasiun Kalisat adalah pemberhentian pertama setelah Bondowoso arah ke Stasiun Surabaya Kota. Namun kita nggak akan membahas itu secara mendalam. Tapi akan lebih ke peristiwa sejarahnya.

Agresi Militer Belanda 1 Sebagai Permulaan

Jadi gini, Belanda yang berambisi menguasai lagi Indonesia setelah merdeka melanggar Perjanjian Linggarjati. Nggak lama kemudian melancarkan Agresi Militer ke-1 pada tanggal 21 Juli 1947. Tujuannya untuk menegakkan kembali kolonialisme dan menduduki sumber-sumber perekonomian penting.

Singkatnya, Belanda berhasil menduduki kota-kota termasuk Bondowoso. Para pejuang melancarkan perlawanan gerilya karena persenjataan yang nggak seimbang. Di Bondowoso inilah Belanda menangkapi orang-orang yang dicurigai pejuang atau penyokongnya. Kemudian memperlakukan mereka dengan kejam.

Pemindahan Tahanan ke Surabaya

Sampai pada titik dimana Penjara Bondowoso udah overcapacity. Belanda ingin memindahkan sebagian tahanan ke penjara Bubutan Surabaya. Moda transportasi yang dipilih adalah kereta api dan pengangkutan terbagi dalam 3 tahap. Dua tahap udah berhasil dan nggak ada masalah. Tibalah saatnya tahap ketiga.

Berbeda dengan dua tahap sebelumnya, tahap ketiga ini menggunakan rangkaian kereta yang terdiri dari 3 gerbong barang. Semuanya dalam kondisi tertutup. 100 orang tahanan disebar dalam tiga gerbong yang pengap dan tanpa oksigen. Singkat cerita berangkatlah kereta itu dari Bondowoso.

Derita dari Stasiun Kalisat

Kereta tiba di Stasiun Kalisat dan berhenti untuk persilangan. Nah di stasiun inilah derita para tahanan yang terdiri dari pejuang kemerdekaan dan warga sipil penyokong dimulai. Hari semakin siang dan matahari makin naik. Kebayang gimana kondisi para tahanan di dalam gerbong tertutup.

Apalagi tempat berhentinya kereta itu sama sekali nggak terlindungi atap. Sehingga sinar matahari langsung menyorot gerbong barang yang terbuat dari besi baja.

Nah disinilah para tahanan mulai merasakan kepanasan dan pengap tanpa udara. Meski belum ada korban, dari Stasiun Kalisat derita dan siksaan para tahanan dalam Gerbong Maut Bondowoso dimulai.

Gimana selanjutnya? Tunggu pembahasan tentang Stasiun Jember. Bagian paling serunya ada di sini.

Saksi Bisu Mulainya Petaka Gerbong Maut Bondowoso Tahun 1947

Layani Sebagian KA Jarak Jauh dan Pandanwangi

Kini Stasiun Kalisat melayani sebagian perjalanan KA Jarak Jauh. Kebanyakan adalah rangkaian kereta ekonomi. Baik komersial maupun PSO. Rangkaian ekonomi komersial yang dilayani ialah Kereta Logawa. Sementara itu PSO nya ada KA Sri Tanjung dan Probowangi.

Selain itu juga ada Kereta Api Ijen Ekspres dengan rangkaian campuran eksekutif dan ekonomi new generation. Nggak cuma KA Jarak Jauh, stasiun ini jadi salah satu pemberhentian KA Pandanwangi, yang lebih cocok disebut Patas (Rapid) daripada Komuter Lokal. Semua kereta tersebut tujuan akhir Stasiun Ketapang

Kini Layani Sejumlah Perjalanan KA Jarak Jauh dan Pandanwangi

Kesimpulan

Dari Stasiun Kalisat, penderitaan para tahanan pejuang di Gerbong Maut Bondowoso mulai. Meski belum jatuh korban, para tahanan mulai merasakan kondisi panas dan pengap dalam gerbong yang tertutup rapat minim oksigen.

Stasiun yang mulai beroperasi 1897 ini melayani beberapa perjalanan KA Jarak Jauh. Kebanyakan adalah kereta ekonomi, kecuali Kereta Api Ijen Ekspres. Selain itu jadi salah satu pemberhentian KA Pandanwangi.

Comments

Leave a Reply