Trip KA Blambangan Ekspres 1 : Ke Cirebon Serasa Kereta Argo

Trip KA Blambangan Ekspres 1 Jakarta Cirebon Serasa Kereta Argo

Siapa sangka trip KA Blambangan Ekspres 1 dari Jakarta ke Cirebon serasa naik kereta argo. Dari pemberhentian terakhir Stasiun Karawang, kereta ini terus melaju non stop sampai Stasiun Cirebon.

Pendahuluan

Akhirnya kesampean juga nih jajal kereta dengan rute terpanjang di Indonesia saat ini. KA Blambangan Ekspres dengan rute Ketapang – Jakarta Pasar Senen PP. Perjalanan menelusuri pantura hingga menjelang fajar di ujung Pulau Jawa. Seperti apakah perjalanannya?

Di Gapeka 2025, dari Jakarta ke Banyuwangi ditempuh dalam waktu kurang lebih 14 jam. Sekilas itu sih belum seberapa ya. Karena pernah ada di Gapeka 2019 kereta yang menempuh waktu hampir 20 jam. Padahal cuma dari Jakarta ke Surabaya?! Sampai dapat julukan Trans Siberia nya Indonesia.

Nah di media sosial ada yang bilang bahwa sekarang Trans Siberia nya pindah ke KA Blambangan Ekspres. Dari rutenya memang benar paling jauh se Indonesia. Sebagaimana Trans Siberia juga kan perjalanannya jauh. Meski masih di Rusia tapi udah lintas benua dari sisi Asia ke Eropa.

Namun perlu dilihat waktu tempuhnya, apakah sudah layak menyandang gelar Trans Siberia nya Indonesia. Perjalanan KA Blambangan Ekspres ini akan dibagi dalam 3 bagian. Pertama, dari Jakarta ke Cirebon. Kedua, Cirebon ke Semarang. Terakhir, dari Semarang sampai Banyuwangi.

Tujuan Akhir Stasiun Banyuwangi Kota

Meski terminusnya di Stasiun Ketapang, pada perjalanan KA Blambangan Ekspres kali ini, kita akan turun di Stasiun Banyuwangi Kota. Sehingga otomatis perjalanan pun berakhir di sana. Sebagai tambahan, Stasiun Banyuwangi Kota adalah yang paling dekat ke Kota Banyuwangi. Dulu stasiun ini namanya Karangasem.

Trip KA Blambangan Ekspres 1 dari Jakarta ke Cirebon

Oke, cukup ya nggak usah panjang lebar lagi. Langsung aja kita masuk ke perjalanannya. Seperti udah disebut sebelumnya, Trip KA Blambangan Ekspres ini akan dibagi dalam 3 bagian. Dimana sepertiga pertama itu dari Jakarta ke Cirebon.

Kalo cuma Jakarta Cirebon sih, kamu juga udah cukup familiar ya. Dianggap biasa aja lah. Tapi ada sedikit beda di KA Blambangan Ekspres. Dimanakah letak perbedaannya?

Berangkat Stasiun Jakarta Pasar Senen

Pada kesempatan kali ini kita akan memulai perjalanan dari Stasiun Jakarta Pasar Senen. Stasiun yang jadi tempatnya backpacker dan budget traveler. Stasiun peninggalan BOS ini identik dengan layanan kereta ekonomi murah.

Namun seiring berjalannya waktu, Stasiun Jakarta Pasar Senen juga melayani perjalanan kereta komersial non subsidi. Salah satunya adalah KA Blambangan Ekspres. Kereta yang akan mengantarkan kita ke Stasiun Banyuwangi Kota.

KA Blambangan Ekspres telah siap di Jalur 4 Stasiun Pasar Senen. Tepat jam 12.00 WIB, kereta dengan rute terjauh di Indonesia ini berangkat. Siap mengarungi Jalur Pantura Jawa.

Segmen Pertama Peninggalan BOS

Trip KA Blambangan Ekspres 1 akan lebih dulu melintas di Jalur Kereta Peninggalan BOS. Dari Stasiun Jakarta Pasar Senen sampai Karawang. Jalur ini mulai dibangun tahun 1884 dan beroperasi 1887.

BOS/BOSM (Batavia Ooster Spoorweg Maatschappij) ada;ah operator kereta swasta Hindia Belanda yang khusus melayani lintas timur Batavia. Jalurnya terbentang mulai Stasiun Batavia Zuid sampai dengan Kedunggedeh, kemudian Karawang.

Namun operator ini hanya eksis sebentar. Karena pada tahun 1898, Staats Spoorwegen (SS) mengakuisisi seluruh aset milik BOS. Balik lagi ke Trip KA Blambangan Ekspres 1, kereta ini singgah sebentar di Stasiun Jatinegara dan Bekasi untuk menambah penumpang.

Ex Dipo Lokomotif Jatinegara Kini Jadi Dipo Mekanik

Jembatan Tanjungpura dan Stasiun Karawang

Dari Stasiun Bekasi, kereta ini terus melaju sampai menyeberangi Jembatan Tanjungpura di atas Sungai Citarum. Sungai terpanjang di Jawa Barat tersebut merupakan batas antara Kabupaten Bekasi dan Karawang.

Sebelum menyeberangi sungai tersebut, KA Blambangan Ekspres lebih dulu melintas langsung Stasiun Kedunggedeh. Kemudian kereta ini tiba dan berhenti di Stasiun Karawang.

Jembatan Tanjungpura dan Stasiun Karawang ibarat sejoli yang sulit dipisahkan. Keduanya sama-sama memiliki kisah kelam yakni dibangun hanya untuk diserahkan ke Staats Spoorwegen (SS).

Hal itu terjadi karena ketika hendak melanjutkan jalur rel kereta hingga Stasiun Karawang, BOS mengalami kesulitan keuangan. Sehingga meminta bantuan pada Pemerintah Belanda.

Bantuan tersebut berhasil dipenuhi. Asalkan BOS mau menyerahkan Jalur Batavia Karawang ke Staats Spoorwegen (SS). Maka ketika Jembatan Tanjungpura dan Stasiun Karawang beroperasi tahun 1898 langsung diserahkan ke SS.

Segmen Karawang Cikampek

KA Blambangan Ekspres berangkat lagi dari Stasiun Karawang. Sekarang melintas di segmen Karawang Cikampek. Dalam sejarahnya, ini adalah bagian dari Lintas Karawang Padalarang yang dibangun SS pada tahun 1902-1906.

Selain mensyaratkan penyerahan seluruh asset oleh BOS, ternyata SS juga ingin memperluas jaringan kereta api hingga Priangan. Tujuannya untuk mempersingkat waktu tempuh Batavia (Jakarta) ke Surabaya, waktu itu masih lewat Bandung.

Stasiun Cikampek dan Percabangan Dua Jalur Pintas

KA Blambangan Ekspres melintas langsung Stasiun Cikampek. Stasiun paling timur di Daop 1 Jakarta ini adalah percabangan dua jalur pintas.

Keduanya sama-sama dibangun SS untuk mempersingkat waktu tempuh dari Batavia ke Surabaya. Pertama Jalur KA Cikampek Padalarang dibangun 1902 dan beroperasi 1906. Memotong waktu tempuh 3-4 jam menuju Priangan.

Seolah belum cukup, SS juga membangun jalur pintas lainnya yakni Lintas Cikampek Kroya (1912-1915). Terdiri dari dua segmen yakni Jalur KA Cikampek Cirebon dan Jalur KA Cirebon Kroya.

Trip KA Blambangan Ekspres 1 : Jalur Kereta Pantura Barat SS

Perjalanan KA Blambangan Ekspres kini memasuki Jalur Kereta Pantura Barat. Tepatnya di Kabupaten Subang. Jalur ini merupakan peninggalan SS yang dibangun pada tahun 1912 hingga 1915. Bagian dari segmen Jalur Kereta Cikampek Cirebon.

Dalam sejarahnya, Jalur Kereta Pantura Barat dioperasikan oleh dua operator. Pertama adalah SS, dan kedua oleh SCSM (Semarang Cheribon Stroomtram Maatschappij) yakni dari Semarang Poncol ke Cirebon Prujakan. Jalur Pantura SCSM punya beberapa percabangan.

Seperti percabangan Cirebon Kadipaten dan Tegal Balapulang. Percabangan Tegal Balapulang sudah lebih dulu ada. Pertama kali beroperasi dibawah Java Spoorweg Maatschappij (JSM). Kemudian SCSM mengakuisisi JSM.

Shortcut yang Batal dan Kuburan Kereta Afkir

Stasiun pertama yang dilewati KA Blambangan Ekspres ialah Tanjungrasa. Sebenarnya pernah ada rencana pembangunan shortcut dari Cibungur ke Tanjungrasa. Tapi kemudian batal karena satu dan lain hal.

Shortcut itu rencanannya untuk angkutan barang kontainer. Namun seiring waktu pengangkutan dari Stasiun Gedebage Bandung mulai berkurang. Bahkan kini stasiun tersebut kembali layani penumpang.

Di Kabupaten Subang ini juga ada dua stasiun yang jadi kuburan kereta afkir. Stasiun Pasir Bungur dan Cikaum. Di Stasiun Cikaum kita bisa menyaksikan.

Pegaden Baru, Stasiun Terbesar di Kabupaten Subang

Sebenarnya kabupaten ini juga punya stasiun besar yang melayani perjalanan KA Jarak Jauh, yakni Stasiun Pegaden Baru. Tercatat beberapa kereta berhenti di sini. Namun untuk KA Blambangan Ekspres melintas langsung stasiun ini.

Beberapa pekan sebelum perjalanan ini, terjadi insiden anjlok yang dialami oleh KA Argo Bromo Anggrek. Sehingga berdampak pada sejumlah perjalanan kereta yang harus batal atau memutar lewat Priangan Timur.

Untungnya, ketika perjalanan KA Blambangan Ekspres ke Banyuwangi Kota, semua udah normal lagi seperti sediakala. Bahkan sempat ketemu sama rangkaian KLB yang membawa dua kereta Suite Compartement yang mengalami insiden itu.

Peristiwa Sejarah yang Terlupakan di Indramayu

KA Blambangan Ekspres kini memasuki wilayah Kabupaten Indramayu. Setelah melintas langsung Stasiun Haurgeulis. Di sini sebenarnya ada dua peristiwa sejarah yang boleh jadi terlupakan.

Peristiwa pertama ialah penyerbuan pemberontak DI/TII ke Stasiun Kedokan Gabus pada tahun 1952. Dimana para pemberontak menyerang markas TNI yang ada di kompleks stasiun itu.

Akibatnya satu prajurit TNI menjadi korban dan kawat sinyal mekanik mengalami kerusakan. Di Kabupaten ini juga pernah terjadi insiden tabrakan dua kereta, di Stasiun Telagasari.

Ketika KA Maja Ekspres dari Madiun ke Gambir tiba-tiba melanggar sinyal dan menabrak KA Senja Utama Jogja. Sehingga mengakibatkan beberapa penumpang mengalami luka-luka.

Diketahui, masinis dan juru api KA Maja Ekspres mengantuk. Sehingga nggak sadar udah melanggar sinyal tidak aman.

melintas langsung stasiun jatibarang indramayu

Stasiun Jatibarang dan Percabangan ke Indramayu Kota

KA Blambangan Ekspres menyeberangi Jembatan Sungai Cimanuk. Kemudian melintas langsung Stasiun Jatibarang. Sebenarnya stasiun ini punya percabangan ke Indramayu Kota untuk layanan trem.

Namun karena terus merugi, percabangan itu ditutup. Sehingga Stasiun Jatibarang kini jadi pintu masuk utama menuju Indramayu Kota.

Trip KA Blambangan Ekspres 1 Memasuki Fase Akhir Cirebon

Trip KA Blambangan Ekspres 1 kini memasuki wilayah Kabupaten Cirebon. Artinya perjalanan kita sekarang telah ada di fase akhir sebelum tiba dan berhenti di Stasiun Cirebon.

Stasiun pertama yang dilewati langsung ialah Kaliwedi yang udah nggak aktif lagi sejak double track. Kemudian melintas langsung Stasiun Arjawinangun.

Stasiun ini merupakan yang terbesar ketiga di Cirebon. Melayani perjalanan KA Airlangga, Gunung Jati, dan Gaya Baru Malam Selatan. 

Setelah Arjawinangun, KA Blambangan Ekspres persiapan masuk Stasiun Cirebon. Dengan lebih dulu melintas langsung dua stasiun kecil, Bangoduwa dan Cangkring.

Trip KA Blambangan Ekspres 1 : Tiba di Stasiun Cirebon

Akhirnya Trip KA Blambangan Ekspres 1 tiba di Stasiun Cirebon. Kereta ini masuk di jalur 3. Sedangkan di jalur 2 terdapat KA Manahan dari Stasiun Solo Balapan tujuan akhir Stasiun Gambir.

KA Blambangan Ekspres berhenti cukup lama di sini untuk mengisi persediaan air. Terlihat di Jalur 5 ada rangkaian idle yang biasanya dipakai KA Cakrabuana dan Gunung Jati.

Nampak rangkaian kereta tersebut membawa kereta makan New Generation modifikasi Balai Yasa Tegal. Sebelumnya kereta tersebut adalah kereta bisnis (K2).

Kemudian ada KA Tawang Jaya yang melintas langsung di Jalur 1. Sebagai tambahan Stasiun Cirebon ini sering disebut Kejaksaan (Kejaksan). Sesuai dengan letaknya di kecamatan Kejaksaan.

Dari Karawang Langsung ke Cirebon Non Stop

Serasa Kereta Argo, Bablas Tiga Kabupaten

Boleh dibilang, Trip KA Blambangan Ekspres 1 dari Stasiun Jakarta Pasar Senen ke Stasiun Cirebon ini serasa kereta argo. Pasalnya selepas Stasiun Karawang langsung bablas tiga kabupaten sekaligus. Padahal punya stasiun besar.

Di Subang ada Stasiun Pegaden Baru. Kemudian Indramayu dengan dua stasiunnya yakni Haurgeulis dan Jatibarang. Namun nggak satupun yang disinggahi KA Blambangan Ekspres.

Kabupaten Cirebon pun sama. Kereta ini bablas di Stasiun Arjawinangun. Lho bukannya berhenti Stasiun Cirebon ya? Betul, tapi Stasiun Cirebon kan masuknya Kota Cirebon bukan kabupaten. Jadi nggak masuk hitungan.

Apakah Udah Kaya Trans Siberia?

Wah karena Trip KA Blambangan Ekspres 1 ini baru nyampe Stasiun Cirebon, belum bisa dipastikan ya. Apalagi perjalanan ke Cirebon aja udah seperti kereta argo. Dari Karawang bablas langsung Cirebon.

Untuk menjawab pertanyaan itu, nantikan tulisan selanjutnya. Trip KA Blambangan Ekspres 2 : Jalur Pinggir Laut Jawa. Dimana kamu udah bisa ngira apakah udah berasa Trans Siberia atau belum.

Comments

Leave a Reply