Jalur Blitar Dalam Sejarah, Inikah Nama Aslinya?

Jalur Blitar Dalam Sejarah

Salah satu lintas kereta api penting ialah Jalur Blitar. Sering disebut sebagai Loop Line Jawa Timur dan Jalur Kantong. Dibangun mulai 1878 hingga 1897. Inikah nama aslinya?

Pendahuluan

Di antara lintas kereta api penting di Indonesia khususnya Jawa Timur ialah Loop Line. Jalur ini bermula dari Kertosono dan berakhir di Surabaya kota. Lho jadi apa bedanya sama yang biasa?

Lintas ini agak memutar namun melewati beberapa kota penting. Dari Kediri terus ke Tulungagung, Blitar, hingga Malang. Kemudian menuju Surabaya melalui Bangil dan Sidoarjo. Lintas ini disebut juga jalur kantong.

Saat ini terdapat layanan KA Lokal dan KAJJ di jalur itu. Untuk Lokalan tentu saja Kereta Api Penataran Dhoho. Sedangkan KAJJ ada beberapa khususnya jurusan Blitar dan Malang. Misalnya KA Brantas, KA Malabar, dan Kereta Api Matarmaja.

Jalur Kantong (Loop Line) Dibangun 1878

Sejatinya lintas ini mulai dibangun pada tahun 1878 dari Surabaya. Asalnya bagian dari jalur kereta api Surabaya Pasuruan, pertama dibangun Staats Spoorwegen (SS). Operator kereta api milik pemerintah Kolonial Belanda.

Tahun 1879 jalur kereta api telah mencapai Stasiun Malang. Kemudian dari Kertosono dibangun percabangan ke Kediri pada tahun 1881. Ini merupakan cabang dari jalur utama kereta Solo Surabaya yang selesai dibangun 1884.

Bermula dari Lintas Cabang

Jalur penting tersebut bermula dari lintas cabang. Pertama ketika Staats Spoorwegen (SS) membangun jalur Surabaya – Pasuruan, terdapat percabangan dari Bangil ke Malang.

Begitupun dari lintas kereta Solo Surabaya terdapat percabangan ke Kediri. Sehingga bisa disimpulkan di sini bahwa memang keberadaan jalurnya Kereta Api Penataran Dhoho dan Kereta Api Matarmaja awalnya percabangan.

Jalur Blitar Sebetulnya Nama Resmi

Nyatanya, Staats Spoorwegen (SS) nggak berhenti sampe di situ aja. Pada tahun 1884 percabangan ke Kediri diperluas hingga ke Tulungagung dan Blitar. Adapun dari sisi Malang, perluasan dikerjakan pada tahun 1896 dan mencapat Blitar tahun 1897.

Nah sejak saat itu jalur kantong pun resmi beroperasi. Jalur itu memiliki nama resmi Jalur Blitar (Blitar Line). Dimana Stasiun Blitar merupakan titik pertemuan antar kedua sisi yakni dari Kertosono dan Stasiun Malang.

Jalur Blitar Dibangun Tanpa Terowongan

Dalam proses pembangunanya mulai tahun 1878 hingga 1897 atau selama kurang lebih 21 tahun, jalur Blitar boleh dikatakan sebagai lintas pegunungan. Meskipun begitu awal dibangunnya sama sekali nggak ada terowongan.

Kecuali hanya beberapa bentang jembatan aja. Itupun nggak seekstrem yang ada di Priangan. Salah satu paling terkenal tentu saja Jembatan Buk Gluduk Malang. Menghubungkan Stasiun Malang dengan Kotalama.

Terowongan di Jalur Blitar Baru Dibangun 1965

Barulah di tahun 1965 bersamaan dengan proyek bendungan Karangkates di Sumberpucung Malang jalur Blitar yang baru berikut terowongan mulai dikerjakan tahun 1965.

Sayangnya pembangunan sempat terhenti akibat gejolak politik dan krisis ekonomi waktu itu. Sehingga baru dilanjutkan lagi pada tahun 1967 dan resmi beroperasi awal dekade 1970-an.

Sehingga mulai saat itulah Jalur Blitar memiliki lintasan baru di segmen Sumberpucung yang menembus Terowongan Karangkates I dan II. Ini sekaligus merupakan terowongan kereta api pertama buatan Indonesia.

Kereta Api Jalur Blitar

Saat ini jalur Blitar merupakan salah satu jalur penting di Indonesia. Mengingat terdapat kota-kota penting yang berada di sini. Sebut aja Kediri, Tulungagung, Blitar hingga Malang. Bahkan merupakan destinasi wisata.

Sehingga beberapa layanan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) dilewatin sini. Khususnya yang tujuan akhir Stasiun Blitar dan Stasiun Malang.

Tujuan Akhir Stasiun Blitar

Kereta Api Brantas dan Singasari dari Stasiun Jakarta Pasar Senen, serta Kahuripan (rute Kiaracondong – Blitar). Ketiga KAJJ ini semuanya melintas di segmen Kertosono – kediri – Blitar.

Tujuan Akhir Malang

Nah untuk yang ini sih agak banyak. Bahkan melayani naik turun di Stasiun Blitar juga. Bahkan jumlahnya lebih banyak dari sebelumnya. Rangkaian tujuan akhir Stasiun Malang antaralain:

Kereta Api Lokal

Adapun untuk kereta api lokal, jalur Blitar ini merupakan andalannya Kereta Api Penataran Dhoho dari kedua sisi. Baik searah maupun berlawanan jarum jam. Lokalan ini memutari Jalur tersebut dan sama-sama ke Stasiun Blitar.

Kesimpulan

Jalur kantong atau Loop line sebenarnya memiliki nama resmi yang telah ada sejak dibangun Staats Spoorwegen (SS) pada periode 1878 – 1897. Lintas tersebut bernama Jalur Blitar (Blitar Line).

Walaupun jalur pegunungan namun ketika pembangunan dan mulai beroperasi tanpa terowongan. Itu baru dibangun di tahun 1965 dan beroperasi awal 1970-an bersamaan dengan proyek Bendungan Karangkates di Sumberpucung Malang.

Saat ini menjadi salah satu jalur penting. Terdapat beberapa layanan KAJJ tujuan akhir Stasiun Blitar dan Malang. Juga menjadi jalur andalan Kereta Api Penataran Dhoho dari kedua sisinya.

Catatan Tambahan

Konten sejarah Jalur Blitar ini masih berkaitan dengan dua konten sebelumnya yakni Matarmaja Kereta Malang Blitar dan Kereta Api Blitar Madiun: Napak Tilas KA Tatar. Keduanya merupakan konten Trip Report.

Hal ini terkait dengan foto-foto jalur kantong. Karena beberapa foto telah ada di sana, maka yang akan ditampilkan di sini agak fokus ke Sumberpucung dan Karangkates.  

Jadi yang ingin melihat foto lainnya silakan ke sana ya. Juga bisa ke konten Stasiun Malang 1 dan 2, Jembatan Buk Gluduk Malang, dan Stasiun Blitar. Mengingat meski beda katagori, konten artikel di sini kebanyakan berkaitan satu sama lain.  

Galeri Foto (Foto Sumberpucung dan Karangkates)

Comments

One response to “Jalur Blitar Dalam Sejarah, Inikah Nama Aslinya?”

Leave a Reply