Apakah Daop 4 Anak Tiri ? (Downgrade Sarana di KA Jarak Jauh)

daop 4 anak tiri downgrade sarana ka jarak jauh

Apakah Daop 4 Anak Tiri? Anggapan tersebut muncul gegara beberapa KA Jarak Jauh dan satu kereta komuter mengalami downgrade dukungan sarana. Namun cerita downgrade sebetulnya pernah terjadi di tahun 2019. Jadi kondisi begini sebenarnya udah lama. Seperti apa kondisinya waktu itu?

Pendahuluan

Nggak sedikit dukungan sarana yang telah uzur dilimpahkan ke Daop 4 Semarang. Bahkan mirisnya lagi nggak ada satupun rangkaian Stainless Steel yang diasuh oleh Dipo Kereta Semarang Poncol (SMC). Jangankan Stainless Steel New Generation (SSNG), Stainless Steel Generasi ke-1 (SSG1) pun tiada.

Di saat bersamaan, kita menyaksikan Daop lainnya justru malah terlihat menjadi “rumah” bagi kereta-kereta Stainless Steel New Generation (SSNG). Tak hanya itu, sarana yang sebelumnya milik Dipo Semarang Poncol (SMC) dan biasa dinas KA Kedungsepur akhirnya dilimpahkan ke Dipo Solo Balapan (SLO) untuk dinas KA Batara Kresna.

Hingga akhirnya KA Kedungsepur kebagian sarana ekonomi 106 seat yang hanya terdiri dari 2 kereta ditambah 1 kereta makan dan pembangkit (KMP).

Daop 4 Anak Tiri ? Tanpa Stainless Steel, KRD Pun Dimutasi

Tanpa ada Stainless Steel dan KRD MCW 302 Rehab yang dimutasi ke Daop 6 Yogyakarta memunculkan anggapan Daop 4 Anak Tiri. Terutama dari sejumlah kalangan penikmat transportasi umum berbasis rel. Padahal sarana KRD tersebut selama ini udah terlanjur melekat pada KA Kedungsepur.

Kereta komuter Daop 4 Semarang itu udah terlanjur melekat dengan image komuter kelas eksekutif. Nah sejak awal Gapeka 2025 berlaku, seketika image itupun pudar dan KA Kedungsepur kini menjadi komuter kelas ekonomi layaknya Commuter Line Bandung Raya.

KRD MCW 302 Satu-Satunya itupun sekarang dinas sebagai KA Batara Kresna. Kembali lagi ke Daop 6 Yogyakarta1.

Daop 4 Anak Tiri ? Udah New Generation dan Premium, Tapi Sekarang Jadi New Image

KA Menoreh yang melayani rute Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng ke Stasiun Jakarta Pasar Senen sejatinya udah New Generation. Meskipun modifikasi Balai Yasa Manggarai. Sayangnya keberadaan duksar tersebut ternyata nggak bertahan lama.

Bersamaan dengan berlakunya Gapeka 2025, duksarnya diganti jadi campuran eksekutif dan ekonomi new image (2016). Tentu saja ini sebuah kemunduran dari sisi kereta ekonominya. Walaupun dari tahun pembuatan aslinya New Image lebih muda dari New Generation Modifikasi. Namun New Image punya cacat yakni jarak antar kursi sempit dengan kursi paten (meski reclining) 1/2 maju dan 1/2 mundur.

Hal yang semisal juga terjadi di KA Tawang Jaya Premium. Kereta Premium 2017 nya ganti jadi Ekonomi New Image. Jelas banget ini downgrade dari 2017 ke 2016. Kapasitas sama 80 pax. Juga 1/2 maju dan 1/2 mundur. Sayang lagi-lagi jarak antar kursi lebih sempit 2016 daripada 2017.

pernah punya premium ssg1 di ka tawang jaya premium

Cerita Downgrade Tawang Jaya Premium di Tahun 2019

KA Tawang Jaya Premium harus menerima nasib downgrade dari Premium 2017 ke Ekonomi New Image 2016. Kejadian ini seperti mengulang apa yang pernah terjadi pada tahun 2019. Dimana kereta ini harus menerima kenyataan downgrade dari Premium Stainless Steel Generasi ke-1 (SSG1) ke Premium Mild Steel 2017.

Ceritanya gini, KA Tawang Jaya Premium itu mulai dinas tahun 2018. Ketika itu mendapat kehormatan jadi yang pertama dengan Full Kereta Premium SSG1. Dengan kata lain mendapatkan Trainset ke-1 (TS1) Full Kereta Premium SSG1. Duksar tersebut akhirnya mendapat stampel SMC (Semarang Poncol) dan diasuh oleh Dipo tersebut.

Namun dinamika terjadi pada tahun 2019. Kabarnya waktu itu pihak Dipo Kereta Semarang Poncol (SMC) meminta duksar Premium 20172 yang waktu itu dipakai dinas KA Pangandaran dan telah menjadi milik Dipo Kereta Bandung (BD). Permintaan itupun dipenuhi dengan konsekuensi TS1 Premium SSG1 mutasi ke Bandung (BD) untuk dinas KA Argo Parahyangan dan Pangandaran.

minta balik duksar imbalan mutasi premium ssg1

Singkat cerita barter pun terjadi. Sejak saat itu KA Tawang Jaya Premium mendapatkan duksar Premium Mild Steel 2017. Inilah kejadian downgrade di tahun 2019. Sekarang pun harus downgrade lagi ke Ekonomi New Image yang menjadikan embel-embel “Premium” jadi hanya sekedar nama.

Argo Sindoro Pun Pernah Stainless Steel

KA Tawang Jaya Premium sebenarnya nggak sendiri. Karena Argo Sindoro pun pernah menggunakan Stainless Steel Generasi ke-1 (SSG1) untuk kereta eksekutif. Namun lagi-lagi itu nggak bertahan lama. Argo Sindoro pun downgrade ke Mild Steel meskipun pakai kereta ex-ABA (K1 97) yang dianggap masih terbaik waktu itu.

ka argo sindoro juga sempat pakai eksekutif ssg1

Apakah Daop 4 Anak Tiri ? Kereta Aglomerasi Masih Kebagian New Generation Modifikasi

Sejak 2019 nggak punya lagi stainless steel. Kemudian KA Menoreh dan Tawang Jaya Premium ekonomi nya downgrade ke New Image 2016. Begitupula KA Kedungsepur yang semula eksekutif jadi ekonomi 106 seat. Hal ini banyak menimbulkan pertanyaan Apakah Daop 4 Anak Tiri ?

Banyak yang membenarkan hal itu. Menggambarkan betapa mirisnya Daop 4 Semarang. Apalagi di saat yang sama “Daop sebelah” menjadi rumah bagi kereta Stainless Steel New Generation (SSNG). Juga KRD MCW 302 Rehab ex-Kedungsepur kembali ke rumah lamanya di “Daop sebelah” itu.

Tapi tenang aja, Daop 4 Semarang ternyata masih punya New Generation Modifikasi di KA Kamandaka rute Cilacap Semarang PP dan KA Banyubiru Ekspres. Keduanya merupakan kereta aglomerasi. Dengan demikian anggapan Anak Tiri itu nggak sepenuhnya tepat. Kalopun tepat itu hanya terjadi di KA Jarak Jauh dan Komuter nya saja.

daop 4 anak tiri fakta tak punya stainless steel meski masih ada new generation modifikasi

Kesimpulan

Sejumlah KA Jarak Jauh Semarang mengalami downgrade duksar seperti di layanan kereta ekonomi nya KA Menoreh dan Tawang Jaya Premium. Begitupula KA Kedungsepur yang semula eksekutif jadi ekonomi 106 seat. Hal itu memunculkan anggapan Daop 4 Anak Tiri.

Apalagi secara historis kejadian downgrade pun pernah di tahun 2019. Ketika itu KA Tawang Jaya Premium yang asalnya pakai Premium SSG1 jadi Premium Mild Steel 2017. Begitupula Argo Sindoro dari Eksekutif SSG1 ke Kereta ex-ABA (K1 97). Seolah makin memperkuat anggapan itu.

Namun ternyata itu nggak sepenuhnya tepat. Daop 4 Semarang ternyata masih punya New Generation Modifikasi di KA Kamandaka rute Cilacap Semarang PP dan KA Banyubiru Ekspres. Keduanya


  1. Duksar ini asalnya milik Daop 6 Yogyakarta. Sempat akan dikirim ke Divire 1 untuk armada KA Bandara Kualanamu (ARS) namun urung karena keburu datang KRD Woojin dari Korea. Sehingga KRD MCW 302 yang telah direhab inipun dinas sebagai KA Sriwedari di rute Solo Jogja. Hingga akhirnya ke Daop 4 menjadi Kedungsepur sampai 2025. Sekarang pulang kampung dinas KA Batara Kresna. ↩︎
  2. Sebenarnya Duksar Premium 2017 ini memang punya Dipo Semarang Poncol (SMC). Namun waktu itu kejadiannya belum tau akan dialokasikan kemana. Jadilah untuk sementara waktu dipinjam dinas KA Argo Parahyangan Premium untuk membantu koridor Bandung-Jakarta yang sedang tinggi peminat. Seiring berjalan waktu KA Argo Parahyangan Premium dikembangkan bersama satu KA Argo Parahyangan Tambahan menjadi KA Pangandaran dan mulai beroperasi 2 Januari 2019. Beberapa bulan kemudian duksar Premium 2017 ini kembali ke Dipo Semarang Poncol (SMC) dan barter dengan TS1 Premium SSG1 ex-Tawang Jaya Premium. ↩︎

Comments

Leave a Reply