Kereta Api Pangrango berangkat dari Stasiun Cicurug. Telusur Jalur kereta Bogor Bandung 2 memasuki segmen kedua. Ketika Ular besi masuk Sukabumi pada tahun 1881-1882. Beda dengan pertama, segmen kedua ini masih single track dan menggunakan persinyalan mekanik. Beberapa stasiun peronnya masih pendek. Namun terdapat 5 jembatan ekstrem, salah satunya Rancakan Ereg.
- Pendahuluan
- Napak Tilas Jalur Bersejarah Dengan KA Pangrango
- Penelusuran Jalur Kereta Bogor Bandung 1 Telah Tiba di Cicurug
- Jalur Kereta Bogor Bandung 2 : Heritage yang Masih Kental
- Berangkat Stasiun Cicurug, Mulai Single Track
- Sistem Persinyalan Mekanik
- Jalan Raya Sukabumi dan Saluran Irigasi
- Tiba di Stasiun Parungkuda
- Akhir Tol Bocimi
- Sungai Cimunjul dan Cipamuruyan
- Tiba di Stasiun Cibadak
- Jalur Kereta Bogor Bandung 2 : Jembatan Cikolawing dan Citatih
- Stasiun Karangtengah yang Sebenarnya Halte
- Jalur Kereta Bogor Bandung 2 : Jembatan Rancakan Ereg
- Stasiun Cisaat Dalam Proses Renovasi
- Tiba di Stasiun Sukabumi
- Nuansa Heritage Masih Kental
- Akhir Perjalanan Jakarta Sukabumi
- Penelusuran Jalur Kereta Bogor Bandung Masih Lanjut
- Kesimpulan
Pendahuluan
Pembangunan Jalur Kereta Bogor Bandung merupakan langkah awal membuka keterisolasian Tanah Priangan melalui jalur kereta api. Meski telah ada De Groote Posweg, kapasitas jalan raya ternyata masih sangat terbatas. Transportasi masih mengandalkan tradisional seperti dokar.
Tanah Priangan memiliki potensi ekonomi yang sangat bagus. Daerah ini merupakan penghasil komoditas seperti teh, kopi, dan kina. Namun pengangkutan hasil bumi masih menjadi PR besar. Meski di satu sisi telah ada Jalan raya Pos yang dibangun Daendles. Pengangkutan masih belum efisien.
Karena itu butuh sarana angkut yang kapasitasnya besar. Dalam hal ini adalah kereta api. Selain untuk angkutan hasil bumi, kereta api juga nantinya akan berguna untuk angkutan penumpang. Dengan melanjutkan pembangunan jalur kereta api dari Buitenzorg hingga Cicalengka.
Pengerjaan jalur kereta api tersebut dilakukan melalui lima tahap. Tahap pertama tahun 1881 telah tersambung sampai dengan Stasiun Cicurug. Kemudian lanjut ke tahap 2 dari Cicurug hingga Sukabumi.
Napak Tilas Jalur Bersejarah Dengan KA Pangrango
Perjalanan dengan Kereta Api Pagrango di tanggal 17 April 2025 merupakan napak tilas jalur bersejarah tersebut. Dengan bagian pertama dan kedua telah tuntas. Bagian pertama naik KRL Commuter Line dari Stasiun Cawang ke Stasiun Bogor. Lanjut Kereta Api Pangrango dari Stasiun Bogor yang telah tiba di Cicurug. Itu artinya perjalanan napak tilas telah memasuki bagian ke-3.
Akan tetapi bagian ke-3 ini dalam konteks Perjalanan Naik KA Pangrango. Adapun bila konteks nya Indonesia Railway Heritage di Jalur Kereta Bogor Bandung merupakan bagian kedua.
Penelusuran Jalur Kereta Bogor Bandung 1 Telah Tiba di Cicurug
Pada penelusuran Jalur Kereta Bogor Bandung 1 sebelumnya, perjalanan dengan Kereta Api Pangrango telah tiba di Stasiun Cicurug. Artinya ini adalah penelusuran di Segmen Pertama Cicurug. Tahap pertama dari keseluruhan jalur kereta yang akan membuka keterisolasian Priangan dan akan menjadi penghubung Batavia dengan kota-kota lainnya di Pulau Jawa.
Ada satu hal unik dimana Bogor Cicurug ini adalah tahap pertama jalur Double Track menuju Sukabumi. Double Track ini mulai dari Stasiun Bogor Paledang. Pembangunan yang juga turut mengupgrade stasiun di lintas tersebut. Sistem persinyalan pun telah upgrade ke elektrik. Tibanya KA Pangrango di Cicurug juga menandai akhir dari jalur Double Track.
Jalur Kereta Bogor Bandung 2 : Heritage yang Masih Kental
Apa yang membedakan antara bagian ke-1 dan 2? Pertama tentu saja lintasannya. Segmen Bogor Paledang hingga Cicurug sudah double track. Sistem persinyalan juga sudah elektrik. Stasiun-stasiunnya upgrade meski masih mempertahankan bangunan heritage nya. Namun hal tersebut mungkin takkan ditemukan di bagian kedua. Saat Kereta Api Pangrango memasuki wilayah Sukabumi.
Berangkat Stasiun Cicurug, Mulai Single Track
Kereta Api Pangrango berangkat dari Stasiun Cicurug. Kini penelusuran Jalur Kereta Bogor Bandung 2 di segmen Sukabumi memasuki lintasan single track. Segmen ini memang belum tersentuh semuanya. Jalur single track mulai saat kereta meninggalkan Stasiun Cicurug, menuju pemberhentian berikutnya yakni Stasiun Parungkuda.
Sistem Persinyalan Mekanik
Beda lainnya adalah sistem persinyalan. Jika di Segmen Pertama Cicurug telah seluruhnya elektrik, nah di sini masih menggunakan sistem persinyalan mekanik. Untungnya nggak ada kereta lain yang melintas. Secara Kereta Api Pangrango masih jadi pemain tunggal di sini. Jadi secara umum masih aman sih, walaupun single dan sinyalnya mekanik.
Jalan Raya Sukabumi dan Saluran Irigasi
Dari Stasiun Cicurug Kereta Api Pangrango menyeberangi Jalan Raya Ciawi Sukabumi. Tepat di sebelahnya ada saluran irigasi. Setelahnya pemandangan didominasi oleh hamparan sawah dan beberapa sungai.
Tiba di Stasiun Parungkuda
Perjalanan menelusuri Jalur Kereta Bogor Bandung 2 kini memasuki Stasiun Parungkuda. Ini adalah stasiun pertama di segmen Cicurug Sukabumi yang masih single track. Stasiun ini menggunakan sistem persinyalan mekanik. Terletak tak jauh dari Pasar Parungkuda dan Jalan Raya Sukabumi.
Stasiun Parungkuda terdiri dari 3 jalur dengan jalur 2 merupakan spoor lurus dan jalur 3 nya spoor badug. Kereta Api Pangrango memasuki Jalur 2. Sementara di jalur 1 terparkir lori inspeksi. Tak menunggu waktu lama, Kereta Api Pangrango berangkat lagi dari Stasiun Parungkuda.

Akhir Tol Bocimi
Ternyata Parungkuda menjadi akhir dari Tol Bocimi seksi pertama. Sedangkan seksi kedua menuju Kota Sukabumi masih dalam tahap pembangunan. Nampak di sebelah kiri Jalan Raya Sukabumi dan akses tol Bocimi. Sebagai tambahan, tol tersebut sering dianggap sebagai ancaman kelangsungan KA Pangrango.
Sungai Cimunjul dan Cipamuruyan
Setelah menyeberangi Jalan Raya Ciawi Sukabumi dan pindah posisi ke kiri, Kereta Api Pangrango menyeberangi Sungai Cimunjul. Tak lama kemudian giliran Sungai Cipamuruyan. Perjalanan pun bersiap untuk masuk Stasiun Cibadak. Kereta Api Pangrango menyeberangi Sungai Cipamuruyan melalui Jembatan KA Cibadak atau Pamuruyan. Jembatan ini bisa dilhiat dari Jembatan Pamuruyan di sisi Jalan Raya Ciawi Sukabumi.
Tiba di Stasiun Cibadak
Perjalanan kini telah tiba di Stasiun Cibadak. Sama dengan sebelumnya, stasiun ini menggunakan sistem persinyalan mekanik. Jalur nya pun hanya ada dua. Peronnya masih pendek, sehingga tak semuanya kebagian. Meskipun begitu, stasiun ini adalah yang termudah menuju kawasan wisata Pantai Palabuhan Ratu.
Tak jauh dari sini terdapat Jalan menuju kawasan tersebut yang lewat PLTA Ubrug dan Terminal Cikembar. Jarak antara Stasiun Cibadak dan Pantai Palabuhan Ratu kuruang lebih 40 km yang dapat ditempuh 1 jam 30 menit dalam waktu normal. Adapun dari Sukabumi malah lebih jauh lagi yakni 60 km dengan waktu tempuh sekitar 2 jam.
Balik lagi ke penelusuran, Kereta Api Pangrango berangkat lagi dari Stasiun Cibadak. Menuju ke pemberhentian berikutnya dan akan menyeberangi jembatan lagi.
Jalur Kereta Bogor Bandung 2 : Jembatan Cikolawing dan Citatih
Perjalanan Kereta Api Pangrango kini menyeberangi Sungai Cikolawing melalui Jembatan Cikolawing. Terletak di petak Cibadak-Karangtengah dan mulai dioperasikan oleh Staats Spoorwegen (SS) sebaga bagian dari segmen Cicurug Sukabumi. Terbilang cukup ekstrem di Jalur Legendaris.
Kontur Cikolawing ini mirip dengan Ciherang di Kabupaten Garut, yakni berkelok. Meski belokannya tak seekstrem yang di Garut. Jembatan kedua yang diseberangi KA Pangrango adalah Citatih. Tepat di atas Sungai Citatih.
Stasiun Karangtengah yang Sebenarnya Halte
Penelusuran Jalur Kereta Bogor Bandung 2 dengan Kereta Api Pangrango tiba di Stasiun Karangtengah. Sebenarnya ini jatuhnya lebih ke halte alih-alih stasiun kelas 3. Dari fasilitasnya saja sudah terlihat.
Secara hanya memiliki satu jalur. Peronnya pun pendek sehingga tak mengakomodasi semua kereta. Setelah berhenti sebentar, KA Pangrango berangkat lagi.
Jalur Kereta Bogor Bandung 2 : Jembatan Rancakan Ereg
Perjalanan kini telah sampai di Jembatan Rancakan Ereg. Jembatan ini tepat diatas Sungai Cimahi. Terletak tak jauh dari Bendungan Ereg. Di sini kita bisa menikmati indahnya Sungai Cimahi dari atas Kereta Api Pangrango. Jembatan Rancakan Ereg adalah jembatan ekstrem terakhir di segmen kedua Cicurug Sukabumi.

Stasiun Cisaat Dalam Proses Renovasi
Kereta Api Pangrango tiba di Stasiun Cisaat. Inilah pemberhentian terakhir sebelum destinasi akhir, Stasiun Sukabumi. Dulu pernah melayani kertea Semen Tiga Roda. Stasiun ini dalam proses renovasi dalam rangka menyambut Double Track Sukabumi. Terdapat bangunan baru yang tepat di sebelah bangunan eksisting. Perjalanan pun lanjut lagi ke destinasi akhir KA Pangrango.
Tiba di Stasiun Sukabumi
Setelah menempuh kurang lebih 1 jam 40 menit, perjalanan menelusuri Jalur Kereta Bogor Bandung 2 dengan Kereta Api Pangrango tiba destinasi akhir Stasiun Sukabumi.
Merupakan stasiun terbesar yang ada di Sukabumi. Sampai dengan tahun 1906, stasiun ini punya peran penting dalam hal konektivitas antara Jakarta dan kota-kota lain di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Mengingat Jalur Kereta Bogor Bandung via Sukabumi adalah satu-satunya akses kereta api waktu itu.
Peran penting itu mulai terkikis seiring maraknya Shortcut mulai dari Jalur KA Cikampek Padalarang hingga Jalur KA Cirebon Kroya. Bahkan kini hanya melayani dua kereta saja, KA Pangrango dan Siliwangi.

Nuansa Heritage Masih Kental
Di segmen kedua ini yang seluruhnya masih double track dan sinyal mekanik, nuansa heritage masih kental. Kecuali Cisaat, bangunan stasiun lainnya masih merupakan warisan kolonial dan belum tersentuh renovasi. Dengan Stasiun Sukabumi jadi yang paling besar.
Akhir Perjalanan Jakarta Sukabumi
Stasiun Sukabumi menjadia akhir perjalanan Jakarta Sukabumi pada tanggal 17 April 2025. Perjalanan yang dimulai dari Stasiun Cawang menaiki KRL Commuter Line menuju Stasiun Bogor dan kemudian melanjutkan dengan KA Pangrango ke Sukabumi. Menikmati pemandangan eksotis seperti Lembah Cisadane Bogor hingga Jembatan Rancakan Ereg.
Penelusuran Jalur Kereta Bogor Bandung Masih Lanjut
Namun untuk penelusuran Jalur Kereta Bogor Bandung masih akan lanjut ke bagian 3, 4, dan 5. Sesuai dengan urutan pengoperasian jalur legendaris ini oleh Staats Spoorwegen (SS). Pada bagian ke-3, perjalanan akan menaiki KA Siliwangi menuju CIanjur melewati Terowongan Lampegan.
Untuk bagian ke-4, masih dengan kereta yang sama menyeberangi Cisokan dan Leuwijurig. Kemudian melanjutkan perjalanan dengan Commuter Line Bandung Raya ke Stasiun Bandung. Sampai pada bagian akhir ke Cicalengka.
Kesimpulan
Perjalanan menelusuri Jalur Kereta Bogor Bandung 2 ini telah memasuki wilayah Sukabumi. Dengan 5 jembatan yang boleh dibilang lumayan ekstrem dan punya pemandangan indah. Mulai Jembatan Cimunjul, Cipamuruyan, Cikolawing, Citatih, hingga Rancakan Erek.
Secara keseluruhan segmen Cicurug Sukabumi masih single track dengan sistem persinyalan mekanik. Stasiun seperti Karangtengah yang sejatinya hanyalah halte dan tak mengakomodasi semua kereta.
Tibanya Kereta Api Pangrango di Stasiun Sukabumi memang menjadi akhir dari perjalanan Jakarta Sukabumi di tanggal 17 April 2025. Namun untuk telusur Jalur Legendaris dari Bogor ke Bandung masih akan lanjut.


Leave a Reply